Asepsis adalah keadaan bebas dari mikroorganisme patogen seperti bakteri, jamur, dan virus. Ini tidak sama dengan kemandulan, di mana tidak ada organisme seperti itu, bahkan organisme yang diyakini tidak menular. Dalam pengaturan medis, penyedia layanan menggunakan sejumlah prosedur untuk membuat dan memelihara asepsis untuk keselamatan pasien. Banyak negara memiliki undang-undang dengan mandat khusus tentang pemeliharaan ruang pemeriksaan klinis aseptik, ruang operasi, dan sebagainya, dan fasilitas individu memiliki kebijakan tambahan yang dikembangkan dan ditegakkan oleh petugas keselamatan dan konsultan yang terkait dengan infeksi yang didapat di rumah sakit.
Gagasan untuk menciptakan kondisi kerja aseptik untuk perawatan medis dikembangkan pada 1800-an, ketika dokter menyadari langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan sebelum prosedur dapat mengurangi penyebaran infeksi secara substansial. Para peneliti memeriksa asal-usul dan penyebaran penyakit dan menggunakan informasi ini untuk mengembangkan pedoman untuk asepsis. Standarisasi pedoman ini untuk menciptakan kondisi kerja yang aman mengurangi risiko infeksi yang didapat di rumah sakit, serta komplikasi pasca-prosedur.
Beberapa contoh teknik yang digunakan untuk asepsis termasuk mencuci tangan, menyeka permukaan di ruang pemeriksaan klinis, mengharuskan pasien untuk mengenakan gaun rumah sakit, dan mengoleskan sabun dan produk antibakteri ke kulit pasien sebelum prosedur seperti operasi. Perusahaan pemasok medis memproduksi sejumlah produk untuk prosedur aseptik, termasuk persediaan pembersih, pencucian pasien, dan pelindung untuk membatasi percikan cairan selama prosedur. Penyedia perawatan menggunakan beberapa taktik untuk memerangi organisme patogen untuk menciptakan lapisan keamanan.
Ketika orang-orang dalam pelatihan untuk menjadi penyedia medis, instruktur mereka memberi mereka informasi tentang asepsis dan sterilisasi. Selama rotasi klinis di mana orang memiliki kesempatan untuk merawat pasien, mereka juga belajar tentang prosedur aspetik dan memiliki kesempatan untuk berlatih sambil di bawah bimbingan penyedia perawatan yang berpengalaman. Selama pelatihan, orang juga dapat belajar tentang daftar periksa dan alat lain yang digunakan untuk menegakkan kepatuhan terhadap prosedur aseptik di fasilitas seperti rumah sakit dan klinik.
Penting untuk memahami perbedaan antara asepsis dan sterilisasi. Dalam lingkungan aseptik, tidak ada organisme yang diketahui menyebabkan infeksi. Prosedur pasien dapat dilakukan dengan aman dan organisme tidak akan menyebar dari pasien ke pasien. Dalam lingkungan steril, tidak ada organisme yang hadir. Dalam beberapa pengaturan, kemandulan diperlukan. Misalnya, ketika laboratorium melakukan kultur sampel spesimen, kondisi steril diperlukan untuk mencegah kontaminasi sampel. Jika terjadi kontaminasi, hasil kultur mungkin salah. Kontaminasi dengan organisme jinak juga dapat menjadi masalah dalam penelitian dan pengembangan medis.