Apa itu Asam Gamma-Aminobutirat?

Asam gamma-aminobutirat adalah neurotransmitter yang ditemukan di semua mamalia. Ini juga dikenal sebagai GABA atau -Asam aminobutirat, menggunakan simbol Yunani untuk gamma. Zat ini adalah neurotransmiter penghambat mamalia yang paling penting, dan digunakan oleh seluruh sistem saraf pusat (SSP). Fungsi utama GABA adalah mengatur eksitasi neuron dalam tubuh. Ini dilakukan dengan memblokir impuls dari satu saraf ke saraf lainnya, yang, pada gilirannya, mencegah saraf dari penembakan yang berlebihan.

Secara kimia, asam gamma-aminobutirat adalah asam amino, tetapi sebutan itu jarang diterapkan padanya. Hal ini karena istilah ‘asam amino’ biasanya mengacu pada salah satu asam amino alfa, yang merupakan blok bangunan penting dari protein dalam tubuh. GABA tidak memiliki fungsi dalam membangun protein, dan oleh karena itu biasanya hanya disebut sebagai asam atau neurotransmitter.

Pertama kali disintesis pada tahun 1883, asam ini dianggap hanya ada pada tumbuhan dan mikroba. Baru pada tahun 1950 asam gamma-aminobutyric ditemukan sebagai komponen penting dari SSP semua mamalia. Dalam bentuk kehidupan ini, glutamat digunakan untuk mensintesis GABA, melalui penggunaan enzim dekarboksilase asam L-glutamat dengan kofaktor vitamin B6 aktif. Proses ini menciptakan asam gamma-aminobutyric, neurotransmitter penghambat utama tubuh, dengan mengubah glutamat, neurotransmitter rangsang utama tubuh.

Tonus otot mamalia diatur oleh tingkat GABA. Kurangnya penyerapan GABA di kaki, pinggul, dan panggul dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai diplegia spastik atau penyakit Little. Tanpa sifat penghambatan penyerapan asam gamma-aminobutirat, otot-otot di bagian bawah tubuh menjadi hipertonik secara permanen, atau kaku, karena saraf akan terus mengirimkan pesan untuk berkontraksi. Tingkat ketegangan bervariasi antara individu, dengan beberapa dapat berjalan dengan sedikit kesulitan, dan beberapa membutuhkan kruk atau tongkat untuk bergerak.

Obat GABAergik biasanya digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan atau kejang. Ini bertindak baik dengan mendorong reseptor GABA di otak untuk melepaskan lebih banyak neurotransmitter, atau dengan menyebabkan peningkatan produksi asam gamma-aminobutyric. Obat-obatan juga telah digunakan untuk mengobati depresi, gangguan bipolar, dan epilepsi. Baik terlalu sedikit atau terlalu banyak GABA dalam sistem dapat menyebabkan perasaan cemas.

Penggunaan oral asam ini telah terbukti meningkatkan jumlah hormon pertumbuhan manusia (HGH) dalam tubuh. Biasanya, obat GABAergic tidak melewati sawar darah-otak, kecuali jika disuntikkan langsung ke otak. Dalam hal ini, efek obat pada HGH dapat merangsang atau menekan, tergantung pada fisiologi individu.