Dalam kimia asam-basa, asam dibasa adalah asam yang dapat memberikan dua ion hidrogen bermuatan positif, atau proton, ketika bereaksi dengan basa. Istilah yang lebih modern untuk jenis asam ini adalah asam diprotik. Asam dan basa biasanya akan bereaksi membentuk garam dan air. Air dihasilkan dari ion hidrogen bermuatan positif dari asam yang bereaksi dengan ion hidroksida bermuatan negatif dari basa: H+ + OH- → H2O. Dalam molekul asam dibasa, ada dua atom hidrogen yang tersedia untuk bereaksi, sehingga dua jenis garam dapat terbentuk, salah satunya adalah garam asam yang mengandung atom hidrogen.
Asam yang dapat menyediakan hanya satu proton dikenal sebagai asam monoprotik atau monobasa. Contohnya adalah asam klorida (HCl) dan asam nitrat (HNO3). Asam poliprotik yang dapat menyediakan lebih dari dua proton juga ada — misalnya, asam fosfat H3PO4, yang merupakan triprotik. Tidak ada hubungan antara jumlah atom hidrogen dalam molekul asam dan kekuatan asam — ini tergantung pada sejauh mana hidrogen dalam molekul terpecah dalam larutan menjadi ion hidrogen. Asam dengan satu atom hidrogen yang mudah pecah akan lebih kuat daripada asam dengan dua atom hidrogen yang tidak; misalnya, asam klorida (HCl) — asam monobasa — adalah asam yang jauh lebih kuat daripada asam karbonat dibasa (H2CO3).
Istilah monobasic dan dibasic jarang diterapkan pada asam saat ini, tetapi buku teks kimia yang lebih tua mungkin menggunakannya. Asam sekarang biasanya digambarkan sebagai monoprotik, diprotik, triprotik dan sebagainya. Istilah dibasic masih dapat dilihat dalam konteks basa, misalnya kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dapat digambarkan sebagai dibasic, karena memiliki dua gugus hidroksida yang dapat bergabung dengan ion H+ dari asam untuk membentuk air.
Asam sulfat, salah satu asam yang paling terkenal dan paling banyak digunakan, adalah contoh yang baik dari asam dibasa. Ini dapat membentuk dua jenis garam, yang dikenal sebagai sulfat dan hidrogen sulfat, kadang-kadang disebut bisulfat. Asam karbonat adalah asam dibasic umum lainnya yang juga dapat membentuk karbonat dan hidrogen karbonat. Yang terakhir ini sering disebut bikarbonat; natrium bikarbonat, atau soda kue, adalah yang paling terkenal. Garam asam ini dapat bersifat asam, seperti pada natrium hidrogen sulfat, atau basa, seperti pada natrium hidrogen karbonat; istilah hanya menunjukkan bahwa garam mengandung atom hidrogen yang berasal dari asam.
Tidak semua atom hidrogen dalam molekul asam selalu tersedia untuk membentuk ion H+ dan bereaksi dengan basa. Dengan demikian tidak mungkin untuk mengetahui apakah suatu asam adalah monoprotik, diprotik atau poliprotik hanya dengan menghitung atom hidrogen dalam molekul. Hal ini terutama berlaku untuk asam organik, yang dapat memiliki struktur yang relatif kompleks yang melibatkan hidrogen dalam peran lain. Contohnya adalah asam tartarat (C4H6O6). Ada enam atom hidrogen dalam molekul, tetapi sangat terstruktur sehingga hanya dua di antaranya yang dapat terurai menjadi ion hidrogen dalam larutan; karena itu asam dibasa.