Apa itu Arus Kas Ekuitas?

Arus kas ekuitas mewakili dana yang diterima perusahaan dari investor. Sementara bentuk pembiayaan ekuitas yang paling umum adalah dari penjualan saham biasa dan saham preferen, perusahaan juga dapat menerima investasi langsung dari perusahaan lain dan investor swasta besar. Pemilik dan manajer bisnis akan mengukur kinerja pembiayaan ini melalui beberapa metrik umum. Metrik ini termasuk laba atas ekuitas, arus kas bebas terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap ekuitas. Manajemen kinerja keuangan penting karena investor menginginkan pengembalian modal mereka.

Pengembalian ekuitas adalah metrik kinerja keuangan dasar yang mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan dari arus kas ekuitas. Rumus dasarnya adalah laba bersih dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Investor melihat metrik ini untuk menentukan seberapa baik perusahaan dapat mengambil dana yang diinvestasikan dan menghasilkan lebih banyak pendapatan melalui operasi bisnis normal. Pengembalian ekuitas yang negatif berarti perusahaan kehilangan uang dari modal yang diinvestasikan, yaitu pemegang saham kehilangan sebagian dari modal yang diinvestasikan.

Formula arus kas bebas untuk ekuitas mengukur jumlah uang yang dihasilkan organisasi dari pembiayaan ekuitas. Metrik ini seringkali merupakan pengukuran kekayaan ekonomi yang lebih baik, karena melacak uang tunai yang dihasilkan oleh perusahaan. Arus kas bebas ke ekuitas sedikit lebih sulit untuk dihitung. Rumusnya adalah laba bersih dikurangi pengeluaran modal bersih dikurangi perubahan modal kerja ditambah utang baru dikurangi pembayaran utang. Investor suka melihat arus kas ekuitas positif, karena ini menunjukkan perusahaan memiliki lebih banyak uang untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis atau dibayarkan dalam bentuk dividen. Dividen mewakili pengembalian modal langsung dari investor.

Metrik kinerja terakhir untuk mengukur arus kas ekuitas adalah rasio utang terhadap ekuitas. Formula ini tidak serta merta mengukur arus kas ekuitas, tetapi bagaimana perusahaan menggunakan pembiayaan eksternal. Menggunakan terlalu banyak pembiayaan utang menunjukkan perusahaan harus membayar lebih banyak uang dalam bentuk bunga kepada pemberi pinjaman, yang pada akhirnya mengurangi arus kas ekuitas perusahaan. Rumus untuk rasio utang terhadap ekuitas adalah total kewajiban dibagi dengan ekuitas pemegang saham.

Arus kas biasanya merupakan ukuran keuangan yang lebih penting, karena laba bersih — dan laba per saham yang dihitung dari laba bersih — adalah angka akuntansi. Ini berarti angka-angka tersebut belum tentu merupakan indikator kekayaan ekonomi yang sebenarnya. Saat mengukur investasi, teknik analisis fundamental mengukur arus kas historis. Hal ini memungkinkan investor untuk melihat perusahaan di balik saham yang dijual di bursa terbuka.