Apa itu Arteri Brakiosefalika?

Arteri brakiosefalika adalah arteri pendek mediastinum yang membawa suplai darah ke lengan kanan, kepala, dan leher. Bercabang dari arkus aorta, arteri brakiosefalika bercabang di leher bawah menjadi arteri karotis komunis kanan dan arteri subklavia kanan. Ini juga disebut batang brakiosefalika, atau arteri innominata. Istilah brachiocephalic berasal dari kata Latin brachium, yang berarti berhubungan dengan lengan, dan cephalicus, yang berarti berhubungan dengan kepala.

Sebaliknya, tidak ada arteri brakiosefalika untuk sisi kiri tubuh — arteri karotis komunis kiri dan arteri subklavia kiri bercabang langsung dari lengkung aorta, tetapi ada dua vena brakiosefalika. Arteri brakiosefalika berjalan dari lengkung aorta ke kepala. Ini bercabang menjadi arteri karotis komunis kanan, yang memberikan darah ke kepala dan leher, dan arteri subklavia kanan, yang membawa darah ke kepala dan lengan kanan.

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah beroksigen dari jantung, kecuali arteri pulmonalis, yang mentransfer darah terdeoksigenasi dari jantung ke paru-paru. Arteri biasanya dapat menahan sejumlah besar tekanan. Dinding tebal arteri mengandung otot dan serat elastis sehingga melebar untuk memungkinkan peningkatan tekanan untuk membantu aliran darah secara merata.

Umumnya, arteri brakiosefalika terdiri dari empat lapisan. Lapisan terdalam dari arteri disebut endotelium. Di sekitar endotel terdapat membran elastis yang memungkinkan arteri mengembang dan berkontraksi. Berikutnya adalah lapisan otot polos dan kemudian lapisan jaringan ikat. Struktur arteri fleksibel, sekaligus memastikannya kuat.

Banyak kondisi patologis dapat mempengaruhi arteri. Arteriosklerosis adalah pengerasan lapisan dalam dan tengah arteri. Ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, diabetes, atau penuaan normal. Aterosklerosis adalah salah satu jenis arteriosklerosis yang hanya mempengaruhi lapisan terdalam arteri. Plak menumpuk, mengeras di dinding arteri, dan menghalangi aliran darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke jika penumpukannya cukup parah.

Perawatan yang paling sering direkomendasikan untuk aterosklerosis berfokus pada perubahan gaya hidup, seperti olahraga, penurunan berat badan, dan perubahan pola makan. Membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan protein hewani, dan meningkatkan makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat menjadi penting untuk pencegahan dan pengobatan. Aterosklerosis yang lebih parah mungkin memerlukan pembedahan, seperti angioplasti balon atau operasi bypass koroner.