Apa itu Arsitektur Organisasi?

Arsitektur organisasi adalah istilah bisnis yang mengacu pada serangkaian rencana yang mendefinisikan bisnis. Ini menggambarkan struktur internal di mana perusahaan mengumpulkan staf dan prosedur menjadi sarana perdagangan yang produktif. Juga disebut sebagai pemodelan perusahaan, ini mendefinisikan cara yang digunakan perusahaan untuk mengekspresikan dirinya sebagai sistem yang terorganisir.

Sama seperti seorang arsitek mendirikan struktur untuk tujuan produktif melalui penyusunan dan pelaksanaan serangkaian rencana, sebuah perusahaan membangun arsitektur perusahaan. Cara arsitektur dibangun mengungkapkan bagaimana kompartemen di dalam perusahaan diatur. Perusahaan sering menggambarkan arsitektur ini dalam diagram alir. Ilustrasi ini juga merupakan cerminan bagaimana otoritas berfungsi dalam organisasi.

Kadang-kadang seorang arsitek dapat memilih untuk membangun sebuah bangunan dengan menggunakan teknik penyaluran beban di sepanjang balok horizontal. Dengan cara yang sama, perusahaan dapat memilih untuk membuat arsitektur organisasi terdistribusi. Metode seperti itu mendistribusikan otoritas secara horizontal di dalam sebuah departemen.

Arsitektur organisasi vertikal adalah aliran otoritas dari atas ke bawah. Seorang manajer atau manajer mengawasi dan mengarahkan pekerjaan karyawan dalam suatu hierarki. Model jaringan adalah bentuk lain dari arsitektur organisasi. Juga disebut arsitektur tim, ini sering digunakan untuk membangun model kerja kolaboratif.

Sebuah perusahaan dapat merekonstruksi arsitektur perusahaannya dalam menanggapi perubahan kondisi di pasar. Jika demikian, bisnis pertama-tama akan melakukan tinjauan dengan mencatat bagaimana pekerja dikelompokkan, fungsi apa yang dilakukan, dan bagaimana struktur otoritas beroperasi di perusahaan. Rantai pasokan dan jaringan distribusi juga merupakan bagian dari arsitektur organisasi.

Arsitektur perusahaan mungkin telah didirikan sedikit demi sedikit selama rentang waktu tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan area di mana struktur organisasi menghambat tujuan perusahaan. Mengubah struktur otoritas dalam bisnis bukanlah tugas yang bisa dilakukan dengan mudah. Gangguan pada anggota staf dan manajer mungkin secara psikologis berlebihan ketika rutinitas yang sudah berlangsung lama dan hubungan yang terdefinisi dengan baik mengalami perubahan yang signifikan.

Seringkali sebuah perusahaan akan mengubah arsitekturnya sedikit demi sedikit. Kerugian ini sama seperti dalam pekerjaan renovasi di gedung. Akan ada puing-puing konstruksi, secara metaforis, dalam hal kebingungan atas peran dan struktur otoritas. Kebingungan ini akan mengacaukan tempat kerja, dan kemungkinan akan berdampak pada efisiensi operasional perusahaan selama masa transisi.

Kadang-kadang, perombakan besar-besaran arsitektur organisasi mungkin dilakukan. Perubahan teknologi dapat menjadi pemicu perubahan tersebut. Perubahan bertahap dalam arsitektur perusahaan dapat menghasilkan tingkat respons yang lebih besar terhadap lingkungan makro.