Apa itu Arkeologi Forensik?

Arkeologi forensik adalah proses penyelidikan TKP melalui penggunaan jenis pendekatan arkeologi. Dengan menggali area TKP yang dicurigai, tim arkeologi forensik dapat menyaring tumpukan tanah dalam upaya untuk mengisolasi dan mengidentifikasi satu bukti. Situs kuburan, bangunan yang terbakar, dan area alami lainnya seperti garis pagar adalah area umum yang mungkin diselidiki oleh tim arkeologi forensik untuk mencari petunjuk dan bukti. Departemen kepolisian kadang-kadang akan mempekerjakan tim arkeologi forensik untuk mencoba menciptakan kembali TKP dengan menyaring daerah tersebut, seperti penggalian arkeologi yang dilakukan ketika mencari peradaban prasejarah, dinosaurus, dan bangunan.

Tugas seorang ilmuwan arkeologi forensik seringkali menghilangkan barang-barang yang ditemukan di TKP agar tidak terkait dengan kejahatan tersebut. Dengan menghapus item yang tidak terkait dari TKP, biasanya menjadi sedikit lebih mudah untuk merekonstruksi kejahatan. Setiap bukti yang tidak terkait yang tidak dapat berhasil dihilangkan dari TKP dapat memakan waktu yang berharga karena penyelidik berusaha untuk melihat bagaimana hal itu berkaitan dengan kejahatan. Sangat umum bagi tim arkeologi forensik untuk menghilangkan barang lebih lama daripada rekonstruksi sebenarnya dari kejahatan itu sendiri.

Sama seperti penuaan fosil atau peninggalan tertentu untuk menentukan usia temuan, ilmuwan arkeologi forensik sering diminta untuk menentukan usia TKP tertentu untuk menentukan kapan kejahatan mungkin telah dilakukan. Ini terutama benar dengan identifikasi situs kuburan yang digali atau sisa-sisa kerangka yang ditemukan. Tingkat pembusukan, vegetasi musiman yang ditemukan di dalam TKP, dan kedalaman situs kuburan sering kali dapat menjadi petunjuk tentang usia, waktu, dan metode TKP. Sisa-sisa kerangka yang terpapar seringkali dapat diidentifikasi dan berumur dengan jumlah pemutihan matahari yang telah terjadi.

Ketika mencoba untuk membuktikan kerangka waktu untuk melakukan kejahatan, jaksa biasanya akan mengandalkan kesaksian ahli dari ilmuwan arkeologi forensik. Ilmuwan mampu memberikan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai evaluasi TKP, usia TKP dan barang-barang lain yang ditemukan dari TKP yang mungkin berhubungan dengan kejahatan. Mirip dengan metode yang digunakan oleh para arkeolog untuk mendapatkan pemahaman tentang kehidupan primitif atau prasejarah, arkeologi forensik seringkali mampu membangun gambaran tiga dimensi yang realistis dari TKP yang datar dan seringkali tidak terlalu mencolok.