Argireline adalah nama merek acetyl hexapeptide-3, lotion kulit yang digunakan untuk kerutan dan efek penuaan lainnya. Ini dipasarkan sebagai alternatif toksin botulinum, lebih dikenal sebagai Botox dan perawatan anti-penuaan yang paling banyak digunakan di dunia. Argireline dikembangkan oleh Barcelona, perusahaan yang berbasis di Spanyol, Lipotec SA
Perawatan perawatan kulit Argireline diklasifikasikan sebagai peptida. Ini adalah senyawa organik yang terdiri dari asam amino yang diikat oleh ikatan kimia peptida. Asetil heksapeptida-3 adalah bentuk protein yang lebih pendek, yang membuatnya menjadi bentuk yang lebih pendek dari protein toksin botulinum. Argireline muncul sebagai larutan transparan, dengan kelarutan dalam air. Komponen kunci dari Argireline adalah asetilkolin (ACh), yang merupakan senyawa kimia yang dapat ditemukan di sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat tubuh. Ini bertindak sebagai neurotransmitter, mengontraksikan otot untuk membuat kulit terlihat lebih halus dan lebih muda.
Argireline diproduksi untuk menjadi efektif dalam jangka waktu minimal 15 hari. Lipotec mengklaim 17 persen pengurangan kerutan menggunakan 10 persen asetil hexapeptide-3. Menurut laporan tahun 2002 oleh International Journal of Cosmetic Science, wanita mampu mengurangi kedalaman kerutan mereka hingga 30 persen menggunakan jumlah yang sama dalam jangka waktu 30 hari perawatan. Dalam laporan lain, berdasarkan penelitian Centerchem, Inc., peningkatan 27 persen tercatat, kali ini dengan 5 persen asetil heksapeptida-3 selama periode yang sama.
Pada awal 2000-an, beberapa laporan lembaga medis dan federal di Amerika Serikat dan Kanada menyatakan bahwa ada beberapa bahaya yang terkait dengan Botox, yang meliputi masalah pernapasan, kelemahan otot, pneumonia, kesulitan menelan, gangguan bicara, gagal pernapasan, dan yang paling umum. kasus ekstrim, kematian. Karena Argireline hanya dikembangkan sekitar periode ini, belum diketahui apakah akan memiliki efek jangka panjang yang sama dari Botox. Selain itu, sejak 2011, uji klinis double-blind, yang merupakan tingkat pengujian yang sangat ketat di mana segala kemungkinan bias mengenai subjek dan peneliti dihilangkan, belum dilakukan, atau hasilnya belum dipublikasikan. Namun, produsen mengiklankan krim kulit sebagai alternatif yang lebih aman.
Pada 2011, Argireline belum disetujui oleh badan kesehatan pemerintah mana pun, termasuk Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Beberapa perusahaan, bagaimanapun, telah mulai menjual krim anti-penuaan yang mengandungnya. Contohnya adalah Elite Serum™, yang selain Argireline, terdiri dari bahan-bahan seperti lidah buaya dan acai berry.