Apa Itu Antropologi Forensik?

Antropologi forensik adalah studi tentang sisa-sisa kerangka, yang digunakan untuk menentukan informasi tentang identitas dan cara kematian orang yang meninggal. Jenis antropologi ini berbeda dari osteologi, studi umum tentang tulang, di mana temuannya digunakan untuk kasus hukum dan penyelidikan kriminal. Sebagian ilmuwan dan sebagian sejarawan, seorang antropolog forensik berlatih selama bertahun-tahun untuk dapat memahami informasi halus yang disampaikan oleh sisa-sisa organik.

Meskipun praktik antropologi forensik sudah ada selama berabad-abad, teori dan metode tidak benar-benar menyatu menjadi praktik ilmiah sampai awal abad ke-20. Perang skala besar dengan korban besar memainkan peran penting dalam memperkuat cabang antropologi ini, karena ilmuwan yang terampil sering kali diperlukan untuk membantu mengidentifikasi sisa-sisa ribuan tentara dan warga sipil yang membusuk atau sebagian. Melalui kebutuhan yang tidak menguntungkan ini, metode ilmiah yang sebenarnya di lapangan dengan cepat dikembangkan, yang mengarah pada peningkatan penerapan antropologi dalam dunia investigasi kriminal.

Ketika antropolog forensik disajikan dengan sisa-sisa, ia dapat melakukan berbagai tes dan pengukuran untuk menentukan informasi tentang kerangka. Pertama, jika sisa-sisa membusuk parah, tes dapat dilakukan untuk menentukan apakah sisa-sisa itu adalah manusia atau hewan. Dengan kerangka yang lebih lengkap, berbagai detail dapat diperkirakan atau ditentukan, seperti jenis kelamin, usia, dan tinggi orang yang meninggal. Ras terkadang dapat ditentukan secara akurat, dan tanggal kematian terkadang dapat diperkirakan.

Dalam kasus hukum, antropolog forensik dapat membantu membaca petunjuk kerangka untuk menentukan faktor penyebab kematian orang tersebut. Misalnya, tanda-tanda trauma tumpul, pecahan peluru, atau luka dan bekas luka yang mengindikasikan penusukan terkadang dapat ditemukan dalam pemeriksaan. Ahli patologi forensik, daripada ahli antropologi, biasanya secara hukum bertanggung jawab untuk menentukan penyebab pasti kematian, tetapi temuan antropolog mungkin penting dalam membuat penentuan ini. Beberapa penyelidik forensik, termasuk antropolog, dapat bekerja sama dalam suatu kasus untuk mendapatkan hasil yang paling akurat. Sebagai bagian dari penyelidikan, seorang ahli dalam antropologi forensik mungkin perlu menyerahkan keterangan hukum atau menjadi saksi ahli di pengadilan.

Pelatihan untuk antropolog forensik mungkin memakan waktu lebih dari satu dekade. Kebanyakan profesional di lapangan memperoleh gelar sarjana dan pascasarjana dalam antropologi fisik, dan mungkin menghabiskan bertahun-tahun dalam magang dan pekerjaan dasar sebelum menjadi sepenuhnya memenuhi syarat untuk bertindak sebagai otoritas pada subjek. Pekerjaan dalam antropologi forensik biasanya ditemukan di organisasi militer, fasilitas penelitian medis, kantor koroner, dan lembaga pendidikan.