Antibodi primer adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang menyerang benda asing di dalam tubuh, seperti bakteri, secara langsung. Antibodi dirancang untuk mengenali dan menghancurkan atau menetralisir virus, bakteri, atau objek tak dikenal lainnya yang ditemukan dalam sistem seseorang. Antibodi bersifat primer, yang berarti mereka mengikat langsung ke penyerang yang ditargetkan, atau sekunder, yang berarti mereka malah mengikat antibodi primer atau sisa-sisa penyerang yang dihancurkan. Antibodi primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi dan memantau virus tertentu atau agen mikroskopis lainnya.
Ketika tubuh bertemu dengan penyerang, yang dikenal sebagai antigen, ia menciptakan antibodi untuk melawannya. Antibodi ini ada semata-mata untuk mencari dan menghancurkan jenis antigen tertentu. Antibodi untuk jenis virus flu tertentu, misalnya, berikatan dengan virus flu tertentu dan menghancurkannya sebelum sempat membuat orang sakit.
Antibodi berbentuk Y dan mengandung wilayah di ujung setiap cabang Y yang dikenal sebagai paratope. Paratope dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat berikatan dengan antigen tertentu. Bagian dari antigen, yang dikenal sebagai epitop, masuk ke dalam paratope dan terperangkap. Sama seperti potongan puzzle yang hanya cocok dengan satu potongan puzzle lainnya, antibodi primer hanya akan menerima satu jenis epitop spesifik pada antigen. Antibodi mungkin memblokir jenis virus tertentu, misalnya, tetapi tidak akan memblokir semua jenis virus.
Berbeda dengan antibodi primer adalah antibodi sekunder, yang tidak berikatan langsung dengan penyerbu asing. Sebaliknya, ia mengikat baik antibodi primer atau fragmen sisa penyerbu asing. Antibodi sekunder digunakan untuk tujuan ilmiah untuk mengidentifikasi virus dan bakteri yang ditemukan di dalam tubuh. Antibodi primer sering tidak berlabel, namun antibodi sekundernya. Begitu mereka mengikat antibodi primer, ilmuwan dapat mengamati jenis antibodi dan antigen primer apa yang ditemukan dalam sampel.
Penggunaan antibodi primer dan sekunder penting untuk memahami dan meneliti penyakit, seperti penyakit Alzheimer. Antibodi primer yang dikontrol dengan hati-hati akan mengikat antigen yang sangat spesifik, dan ilmuwan dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mendeteksi dengan tepat jenis antigen apa yang ditemukan dalam tubuh orang yang sakit. Ini juga menunjukkan jika antibodi tidak berfungsi dengan benar dan menyerang elemen sehat daripada elemen asing yang tidak diinginkan dan dengan demikian membuat orang tersebut semakin sakit.