Untuk mencegah bakteri, virus, dan benda asing mikroskopis lainnya yang masuk ke dalam tubuh agar tidak menghancurkannya, sistem kekebalan manusia menciptakan antibodi manusia untuk mengidentifikasi penyerang dan memicu respons untuk menghancurkannya. Antibodi adalah sejenis protein yang biasa ditemukan dalam aliran darah yang berhubungan dengan penyakit atau penyusup tertentu, yang dikenal sebagai patogen. Ketika seseorang sakit, tubuh memproduksi antibodi manusia untuk penyakit yang menyebabkan penyakit tersebut. Jika virus kembali, antibodi akan menempel padanya dan sistem kekebalan akan menggunakannya sebagai sinyal untuk menghancurkan semua partikel virus yang ditemukan di dalam tubuh.
Setiap ikatan antibodi manusia hanya pada satu partikel tertentu. Setiap kali tubuh menemukan virus baru atau partikel asing lainnya yang dianggap sebagai ancaman, tubuh harus membuat antibodi baru untuk mencocokkan objek tersebut. Antibodi adalah struktur protein yang mirip dengan semua antibodi lain dengan satu pengecualian. Ujung protein sedikit berbeda untuk menyesuaikan dengan penyakit tertentu yang dimaksudkan untuk diblokir.
Ujung protein disebut sebagai daerah hipervariabel. Jutaan varietas berbeda dapat eksis, memungkinkan tubuh membuat antibodi manusia untuk jutaan partikel asing yang berbeda. Hal inilah yang membuat tubuh begitu efisien dalam melawan sejumlah penyakit.
Partikel yang menyerang dikenal sebagai patogen, tetapi protein sebenarnya dalam partikel yang memicu antibodi dikenal sebagai antigen. Pada antigen tersebut terdapat bagian yang dikenal sebagai epitop, yaitu area yang dikenali oleh antibodi manusia secara spesifik. Setelah antibodi mengenali dan terhubung dengan patogen, ia menggunakan salah satu dari tiga metode untuk menetralisir atau menghancurkan patogen.
Netralisasi, opsonisasi, dan aktivasi komplemen adalah tiga cara untuk menghancurkan patogen. Dalam netralisasi, antibodi hanya mengikat patogen dan mencegahnya melakukan hal lain, sehingga menghentikan penyebaran virus dan serangannya. Opsonisasi melibatkan menutupi patogen dalam lapisan tertentu yang memberitahu sel-sel fagosit tubuh untuk menghancurkan patogen. Akhirnya, aktivasi komplemen memungkinkan patogen mengikat penyusup dan kemudian menggunakan opsonisasi untuk menghancurkannya. Bergantung pada jenis objek yang ditemuinya, antibodi mungkin dapat menghancurkan patogen sendiri.
Seperti bagian tubuh lainnya, sistem kekebalan dan antibodi manusia tidak sempurna. Masalah terjadi ketika antibodi menyerang partikel yang salah sementara mengabaikan yang lain. Misalnya, perawatan medis tertentu dapat memicu sistem kekebalan tubuh yang kemudian mencoba untuk menghancurkan obat bermanfaat yang ditemukan di dalam tubuh. Pada penyakit tertentu, tubuh dapat menyerang sel sehatnya sendiri, menyebabkan kerusakan dan gangguan kesehatan. Suatu penyakit juga dapat melakukan yang sebaliknya dan mencegah tubuh menyerang virus berbahaya yang perlu dibasmi.