Apa itu Angsa Mesir?

Angsa Mesir adalah burung air Afrika dan anggota keluarga anatidae, yang juga terdiri dari spesies bebek, angsa, dan angsa lainnya. Panjangnya sekitar 26 inci (68 cm), dengan lebar sayap 56 inci (142 cm) dan berat sekitar 4.5 pon (2 kg). Warna utama adalah kastanye dengan bercak coklat di atas mata dan ekor hitam. Kaki, kaki, dan paruh mereka semuanya berwarna merah muda. Pada zaman kuno, orang Mesir, Romawi, dan Yunani semuanya memelihara angsa Mesir peliharaan sebagai sumber makanan.

Burung-burung ini asli Afrika, tetapi karena domestikasi, orang-orang memindahkannya ke bagian lain dunia pada berbagai waktu dalam sejarah. Di beberapa daerah di mana ini terjadi, seperti Inggris Raya, populasi liar, yang masih bertahan, berkembang. Mereka lebih suka tinggal di tempat dekat air dan sering ditemukan di daerah sepanjang Sungai Nil serta di pantai Laut Mediterania. Angsa Mesir dikenal sangat nyaman di darat, dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk berenang seperti unggas air lainnya.

Angsa Mesir adalah omnivora, memakan makanan nabati seperti rumput dan biji-bijian bersama dengan serangga dan cacing. Selama kekurangan pangan, mereka terkadang pindah ke pedalaman dan memanfaatkan tanaman di lahan pertanian manusia. Ketika ini terjadi, mereka dapat mengambil korban keuangan yang serius.

Temperamen angsa Mesir telah digambarkan sebagai garang atau agresif. Mereka umumnya cenderung berkelahi satu sama lain dengan cukup agresif dan seringkali sangat rentan terhadap perilaku ini selama musim kawin. Mereka juga biasanya tidak menyukai jenis burung lain dan biasanya akan menyerang mereka dengan sedikit provokasi. Angsa Mesir kadang-kadang dapat menunjukkan agresi semacam ini terhadap orang-orang, terutama ketika berkembang biak atau mempertahankan sarang mereka.

Jantan sedikit lebih besar dari betina, tetapi pada dasarnya mereka terlihat identik. Mereka membentuk ikatan pasangan, dan aktivitas bersarang mereka agak bervariasi. Terkadang mereka akan memanfaatkan sarang yang ditinggalkan oleh burung lain, dan terkadang mereka membangun sarangnya sendiri. Lokasi sarang bisa di mana saja dari sisi tebing hingga tunggul pohon atau liang. Mereka biasanya bertelur enam atau tujuh telur, dan mereka mengerami selama sekitar 30 hari, dengan betina yang menangani tugas inkubasi.

Setelah menetas, anak ayam umumnya menjadi mandiri dalam waktu 70 hari. Mereka mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 2 tahun, dan mereka biasanya hidup sekitar tujuh tahun. Populasi angsa Mesir relatif kuat, dan mereka tidak dianggap sebagai spesies yang terancam punah.