Terutama digunakan dalam pengobatan kardiovaskular, angiogenesis terapeutik mengacu pada proses eksperimen klinis menggunakan faktor pertumbuhan manusia sebagai pengobatan untuk perfusi darah dan jaringan yang tidak memadai. Dokter dapat memilih untuk bekerja dengan angiogenesis terapeutik setelah kegagalan pengobatan tradisional untuk penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, dan degenerasi makula, serta gangguan lain di mana aliran darah dan jaringan telah memburuk. Proses ini juga dapat membantu memperbaiki jaringan rusak kronis yang terkait dengan kanker dan ulserasi arteri, seperti ulkus ekstremitas bawah terkait diabetes atau ulserasi vena pada kaki. Meskipun diklasifikasikan sebagai eksperimental, bentuk angiogenesis ini mulai mendapatkan rasa hormat dari para profesional medis menjelang akhir abad ke-20.
Angiogenesis sendiri adalah proses alami di mana tubuh meregenerasi pembuluh darah atau jaringan yang rusak sebagai respons terhadap trauma dan penyakit. Keinginan untuk mereplikasi proses ini mengarah pada identifikasi ilmiah faktor pertumbuhan endotel vaskular protein sitokin (VEGF), yang merupakan salah satu molekul utama yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada tubuh manusia ketika saatnya untuk memulai regenerasi jaringan. Penemuan ini memberi komunitas medis informasi yang diperlukan untuk mulai mengembangkan angiogenesis terapeutik dalam pengaturan klinis. Pertama kali digunakan oleh Dr. Napoleone Ferrara pada tahun 1989 untuk mengobati degenerasi makula terkait usia, penggunaan proses tersebut dengan cepat menyebar ke gangguan tambahan.
Sejak penemuan angiogenesis terapeutik, para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa zat sitokin tambahan, termasuk faktor pertumbuhan fibroblas (FGF), faktor perangsang koloni granulosit, dan faktor pertumbuhan plasenta, serta banyak lainnya. Sementara beberapa di antaranya memiliki reputasi menyebabkan peningkatan aktivitas seluler yang tidak diinginkan, yang lain memiliki potensi untuk merangsang pertumbuhan pembuluh darah yang rusak pada pasien yang menderita kanker dan berbagai penyakit pembuluh darah. Untuk mendukung manfaat potensial ini, beberapa organisasi terkenal telah melakukan uji coba ilmiah yang berfokus pada penggunaan klinis untuk perawatan terapeutik yang melibatkan faktor pertumbuhan manusia. Uji coba VIVA oleh Minneapolis Heart Institute Foundation menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pasien angina yang diobati dengan VEGF dosis tinggi, sementara uji coba yang dilakukan oleh St. Elizabeth’s Medical Center mengungkapkan kapasitas VEGF dalam meningkatkan angiogenesis pada pasien yang menderita iskemia ekstremitas kritis.
Angiogenesis terapeutik mungkin tetap dalam kategori eksperimental untuk beberapa waktu, karena tes lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi risiko dan manfaat jangka panjangnya. Masalah paling mendesak yang terkait dengan perawatan melibatkan penentuan cara pemberian yang terbaik, menentukan dosis yang tepat, dan menemukan faktor pertumbuhan angiogenik mana yang paling cocok untuk kondisi tertentu. Jika pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan memuaskan, terapi dapat menjadi elemen penting dari rencana perawatan untuk orang-orang dengan penyakit vaskular dan jenis kondisi lain yang menyebabkan kerusakan jaringan.