Analisis karakter adalah pemeriksaan ilmiah dari elemen fisik, sosial, psikologis, dan tambahan dari karakter dalam teks fiksi. Analisis karakter adalah salah satu elemen sentral dari keilmuan sastra dasar dan merupakan aspek unggulan dari sebagian besar aliran kritik, termasuk teori formalis, post-modernis, dekonstruksionis, dan Marxis. Analisis karakter dapat mencakup semua elemen karakter yang diberikan dalam sebuah teks, atau mungkin hanya fokus pada satu atau dua elemen saja. Analisis menyeluruh juga dapat mencakup komentar hipotetis yang mempertanyakan aspek karakter yang tidak secara eksplisit diberikan dalam teks.
Sebagian besar jenis analisis karakter berfokus pada konflik karakter dalam narasi teks. Sarjana dapat mempertimbangkan siapa atau apa yang diperjuangkan oleh karakter dan apakah perjuangan ini memberikan karakter dengan sifat statis atau dinamis. Karakter statis tidak berubah secara fisik atau psikologis di tengah konflik. Sebuah karakter dinamis, di sisi lain, secara eksplisit diubah dalam beberapa cara oleh perjuangan atau konflik. Analisis karakter kemungkinan akan membahas dan menganalisis sifat konflik dan perubahan yang ditimbulkannya pada karakter.
Analisis karakter juga akan fokus pada sifat-sifat tertentu, seperti moralitas, motivasi, temperamen dan perspektif. Sifat-sifat ini memaksa karakter untuk bertindak. Sarjana sastra mungkin memeriksa apakah karakter bertindak secara moral atau etis dalam konteks masyarakat yang disajikan dalam narasi dan bagaimana peristiwa dalam narasi itu membentuk dan dibentuk oleh tindakan karakter.
Seorang sarjana sastra juga dapat memasukkan jenis kritik tertentu dalam analisis karakter. Karakter yang sama dapat diperiksa melalui lensa kritis yang berbeda. Misalnya, seorang sarjana formalis mungkin memeriksa bagaimana dialog dan interaksi karakter dengan karakter lain membentuk narasi dan bahasa yang digunakan penulis mengungkapkan tentang karakter itu. Seorang sarjana Marxis, di sisi lain, mungkin melihat karakter yang sama dan melihat ciri-ciri lain dari karakter berdasarkan elemen sosial dan politik di dalam dan di luar narasi.
Sementara dasar-dasar analisis karakter berfokus pada sifat-sifat karakter dan interaksi karakter, analisis semacam itu tidak selalu terbatas pada pertimbangan-pertimbangan ini. Seringkali, kerangka moral dan etika kritikus dimasukkan ke dalam analisis, baik sengaja atau tidak sengaja, untuk menempatkan cerita karakter dalam konteks yang lebih luas bagi pembaca. Unsur-unsur analisis karakter yang baik selalu menggabungkan penilaian dan bias dari sarjana yang melakukan analisis, meskipun konsensus kritis kolektif meratakan perbedaan dari waktu ke waktu.