Analisis garis tren juga dikenal sebagai analisis regresi. Dalam jenis analisis ini, garis diplot antara dua atau lebih titik pada grafik. Titik-titik ini mewakili beberapa jenis data, seperti harga saham individu pada titik waktu tertentu. Analis menggunakan keseluruhan arah atau kemiringan garis tren untuk memprediksi perubahan atau menentukan rata-rata.
Studi statistik memperkenalkan analisis garis tren sebagai metode untuk menentukan apa yang telah terjadi atau sedang terjadi. Misalnya, profesional real estat dapat merencanakan harga jual rumah menurut fitur rumah dan lokasi lingkungan untuk menentukan harga pasar rata-rata. Beberapa program statistik dapat memanipulasi data yang disimpan menurut beberapa variabel. Perbedaan harga rata-rata untuk rumah dengan dua kamar tidur yang memiliki perapian dengan rumah yang tidak memiliki perapian dapat langsung dibandingkan dengan analisis garis tren terkomputerisasi.
Dalam analisis garis tren, grafik digunakan untuk memplot titik data untuk dua variabel di sepanjang sumbu x dan y. Ketika seorang analis saham ingin menentukan tren rata-rata harga saham perusahaan, dia akan memplot poin pada grafik, dengan setiap titik mewakili harga harian saham. Harga kemungkinan besar akan diplot terhadap sumbu y, sedangkan tanggal akan diplot terhadap sumbu x. Grafik akan menunjukkan serangkaian titik data yang berfluktuasi sesuai dengan kenaikan dan penurunan harga saham perusahaan dari waktu ke waktu.
Garis tren tidak selalu menghubungkan semua titik data dalam grafik. Salah satu faktor terpenting di balik analisis garis tren adalah validitas. Agar analisis dapat diandalkan, garis tren harus melewati titik-titik data yang tidak berjarak tidak merata. Ini memastikan bahwa lonjakan atau penurunan jangka pendek tidak digunakan untuk memprediksi perubahan jangka panjang.
Dalam kebanyakan kasus, analisis garis tren yang akurat akan memplot garis antara titik data yang berjarak sama satu sama lain. Garis biasanya menunjukkan kemiringan ke atas atau ke bawah. Kadang-kadang, garis miring ke atas untuk jangka waktu tertentu dan kemudian mulai mencerminkan tren turun. Misalnya, laba bersih perusahaan selama 20 tahun terakhir mungkin menunjukkan peningkatan keseluruhan selama tahun lima hingga sepuluh dan kemudian menunjukkan penurunan keseluruhan antara tahun 15 hingga 20. Analis biasanya memprediksi perubahan yang akan datang menggunakan jeda dalam tren garis.
Memprediksi perubahan agregat atau tren adalah praktik umum di bidang ekonomi. Analis sering menggunakan data, seperti produk domestik bruto, tren perekrutan, indeks harga konsumen, dan aktivitas pemesanan komersial untuk memprediksi perubahan dalam kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Selain prediksi, analisis tren data ini dapat mendokumentasikan periode ekspansi atau resesi ekonomi.