Sebuah analisis cross-sectional melibatkan studi dari seluruh kelompok dalam populasi secara keseluruhan selama periode waktu tertentu. Dalam penerapan keuangannya, analisis semacam itu biasanya ditujukan pada kelompok tertentu dari bisnis atau perusahaan sejenis. Analisis ini mencoba untuk menentukan yang terkuat dan terlemah dari lintas-bagian tertentu dari dunia bisnis untuk mengumpulkan informasi yang berguna untuk investasi. Saat melakukan analisis cross-sectional, investor atau manajer portofolio menggunakan informasi statistik dari laporan keuangan untuk menilai perusahaan yang terpisah dan membuat perbandingan yang berguna.
Ada banyak aplikasi yang berbeda untuk analisis cross-sectional di luar dunia bisnis. Misalnya, Amerika Serikat menggunakan Sensus, yang dapat dianggap sebagai analisis semacam itu, sebagai cara mempelajari informasi demografis. Dalam hal keuangan, studi cross-sectional dapat memberikan gambaran yang berguna bagi investor dalam hal perusahaan mana yang harus didukung dan mana yang harus dihindari.
Jenis analisis ini berbeda dari model analisis sektor investasi, di mana investor mempelajari bagaimana kinerja seluruh kelompok bisnis, misalnya saham farmasi, dengan pemikiran bahwa semua saham tersebut akan naik dan turun sesuai satu sama lain. Analisis cross-sectional dari industri farmasi, di sisi lain, akan mencoba untuk menentukan perusahaan farmasi yang berkinerja terbaik dan paling sehat secara finansial selama periode waktu tertentu. Yang terbaik dari perusahaan ini, juga dikenal sebagai yang terbaik dari breed, akan menjadi fokus investor jika dia atau ingin membeli saham standar emas.
Setelah investor memutuskan penampang saham yang ingin dia pelajari, dia dapat menggunakan metrik komparatif yang diperoleh dari laporan keuangan untuk membandingkan perusahaan tertentu dengan rekan-rekan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan berbagai rasio ukuran umum yang memungkinkan perusahaan dengan ukuran berbeda untuk dibandingkan. Investor tidak bisa begitu saja menggunakan angka-angka ini secara membabi buta, karena keadaan tertentu dapat mempengaruhi statistik bisnis tertentu, terutama dalam jangka pendek. Menggunakan rasio-rasio ini—yang dapat mengukur utang, efisiensi, atau modal operasi, antara lain, dalam hubungannya dengan pengetahuan tentang situasi masing-masing perusahaan—dapat dengan tepat membedakan breed terbaik.
Siapapun yang menggunakan analisis cross-sectional dapat memperluas perbandingan sejauh yang dia inginkan, baik untuk membandingkan dua perusahaan atau beberapa perusahaan. Salah satu metode untuk membuat perbandingan cross-sectional adalah dengan menetapkan breed terbaik sebagai tolok ukur dan melihat bagaimana perusahaan sejenis lainnya memenuhi standar tersebut. Ini memungkinkan investor menemukan nilai di perusahaan yang kurang dikenal. Investor yang menggunakan rasio spesifik untuk analisis cross-sectional dapat mencoba untuk menghasilkan rata-rata semua rasio perusahaan dalam cross-section, sehingga memudahkan untuk membedakan perusahaan mana yang berkinerja buruk dan mana yang melebihi harapan.