Apa itu Amnesia Anterograde?

Amnesia anterograde adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat membentuk ingatan baru. Ingatan lamanya masih ada dan ingatan jangka pendeknya masih berfungsi, tetapi dia tidak dapat memasukkan informasi baru ke dalam ingatan jangka panjangnya. Amnesia anterograde hampir selalu merupakan akibat langsung dari beberapa bentuk cedera atau trauma otak, tetapi penyebab pastinya, serta mekanisme yang tepat dari pembentukan dan penyimpanan memori, tidak sepenuhnya dipahami. Sebaliknya, amnesia retrograde adalah suatu kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan yang terbentuk sebelum beberapa kejadian yang menyebabkan kerusakan otak.

Ada beberapa bagian otak yang berbeda yang telah dikaitkan dengan amnesia anterograde. Banyak informasi baru harus melewati hipokampus sebelum disimpan ke memori permanen; dengan demikian, kerusakan pada hipokampus dapat mencegah pembentukan memori. Otak depan basal mengandung struktur yang menghasilkan bahan kimia penting untuk belajar, membuatnya penting untuk pembentukan memori juga. Bagian otak lain yang kurang menonjol juga telah dikaitkan dengan amnesia anterograde, meskipun hubungan antara struktur dan pembentukan memori seringkali kurang dipahami.

Tingkat keparahan amnesia anterograde dapat bervariasi dari kasus ke kasus, tetapi selalu melibatkan kelupaan yang parah. Kadang-kadang amnesia secara kimiawi diinduksi untuk tujuan penelitian; dalam kasus ini bersifat sementara. Seringkali, amnesia anterograde yang disebabkan oleh kerusakan otak bersifat permanen. Seiring waktu, kehilangan memori bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk; tidak ada aturan baku yang menjelaskan perkembangan gangguan belajar.

Tidak semua bentuk pembelajaran sama sekali tidak mungkin bagi individu dengan amnesia anterograde. Sementara mereka sering tidak mampu mengingat fakta apapun mengenai apapun yang terjadi sejak mereka menderita kerusakan otak, individu yang menderita amnesia mungkin masih menemukan kemungkinan untuk belajar keterampilan. Penelitian telah menunjukkan bahwa sementara individu yang tidak mampu membentuk ingatan baru tidak akan memiliki ingatan untuk mempelajari keterampilan baru, ia akan sering dapat melakukan keterampilan baru tanpa diajarkan lagi. Ini karena memori deklaratifnya terganggu sementara memori proseduralnya terus berfungsi.

Otak manusia dikenal karena plastisitasnya. Plastisitas saraf menggambarkan kemampuan saraf untuk membentuk jalur saraf baru untuk memulihkan fungsi yang hilang. Dalam beberapa kasus, ini melibatkan pemindahan berbagai fungsi saraf dari satu sisi otak ke sisi lain. Plastisitas saraf telah menghasilkan pemulihan beberapa fungsi saraf pada beberapa individu yang menderita kerusakan otak. Para ilmuwan sedang mempelajari cara untuk menerapkan sifat plastisitas saraf untuk pengobatan amnesia anterograde dan penyakit lain yang disebabkan oleh kerusakan otak.