Apa itu Amethyst?

Amethyst adalah berbagai kuarsa yang dibedakan dengan warna ungu. Secara kimia, batu tersebut digambarkan sebagai SiO2, atau silikon dioksida, bersama dengan kuarsa lainnya. Batu kristal transparan sering digunakan dalam perhiasan seperti cincin dan kalung, dan beberapa orang percaya bahwa warnanya memiliki sifat menenangkan dan menyembuhkan. Batu hias ini juga merupakan batu kelahiran untuk bulan Februari dan sudah ada selama berabad-abad. Hal ini juga terkait dengan beberapa tanda astrologi, dan sering muncul dalam teks-teks tentang mistisisme.

Batu ini telah dihargai oleh manusia selama berabad-abad. Warna ungu sangat tidak biasa di alam, dan batu kecubung berkualitas tinggi memiliki saturasi warna yang dalam dan merata yang cukup menakjubkan. Kristal sering tumbuh cukup besar, memungkinkan batu untuk digunakan dalam pengaturan emas, perak, dan logam lainnya yang besar dan rumit. Nama itu berasal dari orang Yunani kuno, yang percaya bahwa batu kecubung dapat mencegah mabuk; namanya berarti “tidak mabuk.”

Warna batu kecubung bisa berasal dari berbagai sumber. Mangan dan besi adalah dua kemungkinan penyebabnya, dengan beberapa permata berwarna hampir merah karena konsentrasi besi yang lebih tinggi. Saat dipanaskan, warnanya akan mulai berubah, berubah menjadi kuning atau hijau sebelum memudar sepenuhnya. Beberapa perhiasan sengaja memanaskannya untuk menyebarkan warna secara merata melalui batu kelas bawah, atau untuk mengubah warna. Dalam banyak kasus, batu kecubung akan ditemukan dengan endapan batuan lain, dan dapat membentuk pita warna termasuk ungu, putih, dan hijau. Beberapa perhiasan menggunakan batu kecubung berpita untuk visual yang mencolok, sementara perhiasan lainnya menggabungkan beberapa jenis kuarsa dalam satu potong untuk berbagai warna.

Amethyst adalah batu permata yang cukup keras, tetapi halus. Telah diketahui patah di sepanjang retakan garis rambut, dan juga akan kehilangan warnanya jika terkena radiasi ultraviolet secara teratur. Untuk alasan ini, perhiasan yang dibuat dengannya harus dipakai dengan hati-hati agar tidak rusak. Batu itu juga tidak boleh mengalami perubahan suhu yang ekstrem.

Karena batu kecubung sangat melimpah di alam, batu ini tidak diklasifikasikan sebagai batu mulia, meskipun sering muncul bersamaan dengan batu mulia. Warnanya yang unik telah menyebabkan batu itu cukup berharga sehingga muncul di cincin keagamaan kantor, mahkota, dan perhiasan hias lainnya di seluruh dunia. Secara tradisional, telah dikaitkan dengan kebijaksanaan dan kemurnian, dan dapat dipakai oleh wanita dan pria.