Apa itu Aliran Persediaan?

Aliran persediaan mewakili sistem yang digunakan perusahaan untuk memindahkan produk konsumen atau bahan baku melalui perusahaan. Pabrikan, restoran, toko ritel, pusat distribusi, dan toko kelontong hanyalah beberapa contoh perusahaan yang memiliki aliran persediaan. Perusahaan-perusahaan ini sering mengembangkan serangkaian prosedur untuk digunakan secara konsisten saat mengelola inventaris. Pemilik bisnis dan manajer operasional biasanya bertanggung jawab untuk merancang sistem persediaan. Organisasi bisnis yang lebih besar biasanya memiliki proses manajemen persediaan yang lebih intens karena ukuran dan ruang lingkup operasi bisnis mereka.

Aliran persediaan dimulai dengan pembelian bahan baku atau produk konsumen dari pemasok. Perusahaan manufaktur seringkali membutuhkan bahan mentah untuk menghasilkan produk konsumen yang berharga. Bahan baku meliputi sumber daya alam seperti kayu, tanah dan mineral. Sebagian besar produsen memproduksi produk konsumen dan mengirimkan barang-barang ini ke distributor. Distributor menerima produk inventaris dan menahannya untuk mengantisipasi pesanan toko ritel. Sebagian besar pengecer memulai proses manajemen persediaan mereka dengan memesan barang dari distributor. Akuntansi memegang peranan penting dalam sistem manajemen persediaan perusahaan.

Aliran persediaan berhubungan langsung dengan prosedur akuntansi perusahaan. Perusahaan dapat memilih untuk menilai inventaris mereka menggunakan first in, first out (FIFO); masuk terakhir, keluar pertama (LIFO); atau metode rata-rata tertimbang. Perusahaan menggunakan metode FIFO ketika mereka menjual persediaan pertama yang diterima dalam sistem manajemen persediaan. Dengan metode ini, perusahaan secara konsisten menerima persediaan dan menambahkan persediaan ke dalam satu akun keuangan di buku besar mereka. Persediaan tertua dijual pertama di bawah sistem FIFO. LIFO adalah kebalikan dari sistem persediaan FIFO. Persediaan terbaru dijual pertama di bawah sistem penilaian LIFO.

Metode rata-rata tertimbang tidak mengharuskan perusahaan untuk mempertahankan metode penilaian khusus untuk sistem aliran persediaan. Ketika perusahaan membeli lebih banyak bahan mentah atau produk konsumen, seluruh biaya persediaan dihitung ulang. Total biaya produk individual dibagi dengan jumlah total item yang saat ini ada dalam sistem persediaan. Ini menciptakan biaya rata-rata baru untuk bahan mentah atau produk konsumen.

Ketika perusahaan menjual melalui inventaris mereka, kebutuhan akan lebih banyak barang dan produk konsumen meningkat. Perusahaan dapat menggunakan sistem manual atau otomatis untuk menyusun ulang persediaan. Sistem manual biasanya mengharuskan pemilik bisnis atau manajer untuk meninjau aliran persediaan untuk produk individu dan memesan dari distributor atau manufaktur. Proses ini bisa memakan waktu lama dan biasanya melibatkan penggunaan beberapa buku kertas atau buku besar. Sistem aliran inventaris otomatis memungkinkan perusahaan mentransfer informasi secara elektronik ke distributor dan produsen yang meminta inventaris tambahan. Sistem otomatis mengurangi waktu tunggu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengisi kembali persediaan persediaan saat ini. Perusahaan juga dapat menggunakan sistem bisnis otomatis untuk meningkatkan proses manajemen inventaris mereka.