Apa itu Aliran Modal?

Arus modal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan atau aliran uang yang berkaitan dengan kegiatan seperti investasi, perdagangan barang dan jasa, atau operasi perusahaan bisnis. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan proses internal dalam bisnis yang melibatkan pembelian peralatan dan bahan yang diperlukan, serta biaya yang terkait dengan penelitian dan pengembangan peluang bisnis baru. Pemerintah juga memperhatikan berbagai jenis aliran modal, karena pergerakan jumlah uang beredar dalam perekonomian merupakan indikasi penting dari status kesehatan perekonomian saat ini.

Dalam bisnis, menilai arus modal sering kali dilakukan dengan melihat secara dekat berbagai jenis belanja modal. Ini mungkin melibatkan analisis penggunaan dana yang disisihkan sebagai modal investasi, serta tingkat modal yang diinvestasikan. Mengevaluasi aliran uang juga melibatkan melihat secara dekat bagaimana dana dibelanjakan untuk berbagai jenis biaya operasional, dan menentukan apakah pengembalian tersebut membenarkan jumlah uang yang dikeluarkan. Hal yang sama berlaku dengan upaya penelitian; jika upaya tersebut mengarah pada pengembangan barang dan jasa yang pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan bagi bisnis, maka aliran uang tunai ke dalam upaya tersebut dianggap sebagai langkah yang cerdas.

Dengan pemerintah, seringkali ada kebutuhan untuk memecah aliran modal menjadi beberapa aliran terukur. Hal ini memudahkan untuk menilai bagaimana pergerakan uang beredar secara keseluruhan dalam perekonomian, yang pada gilirannya memicu tambahan pergerakan uang di berbagai sektor ekonomi. Beberapa contoh aliran atau kelas yang akan diawasi dengan cermat oleh banyak negara termasuk jumlah modal ventura yang diinvestasikan dalam bisnis baru, pasang surut reksa dana, dan pergerakan antara kelas modal yang berbeda, seperti uang tunai ke saham, saham ke obligasi, dan kombinasi serupa. Salah satu bidang utama di mana pemerintah memperhatikan arus modal adalah dalam operasi pemerintah nasional, karena modal tersebut digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan, dan sebagai uang tunai yang berpindah dari satu departemen atau lembaga ke departemen atau lembaga lainnya.

Secara keseluruhan, arus modal berharga untuk memahami ke mana uang itu pergi dan bahwa uang itu menghasilkan hasil yang bermanfaat sebagai hasil dari pergerakan itu. Jika penilaian arus modal menunjukkan bahwa tujuan yang diinginkan tidak tercapai dengan arus modal saat ini, penyesuaian dapat diterapkan untuk menggerakkan arus uang ke arah yang dianggap lebih produktif dan pada akhirnya demi kepentingan terbaik semua orang yang terlibat.