Apa itu Alfa Hidroksi?

Alpha hydroxy adalah nama yang akrab bagi mereka yang mencari kulit awet muda; itu adalah salah satu dalam garis panjang bahan ajaib dalam kosmetik dan produk perawatan kulit. Ini adalah seluruh keluarga asam yang dapat berasal dari buah, susu atau gula. Yang paling banyak digunakan dalam perawatan kulit adalah asam glikolat (terbuat dari gula) dan asam laktat (terbuat dari susu). Mereka juga disebut buah atau asam sitrat; wanita telah menggunakan jus lemon untuk “pemutihan” bintik-bintik selama berabad-abad. Anehnya, bagi mereka yang diperkeras oleh klaim produk yang berlebihan selama bertahun-tahun, asam alfa hidroksi (AHA) melakukan apa yang diklaimnya.

Cara kerja alpha hydroxy adalah dengan pengelupasan kulit; yaitu, menyebabkan sel-sel kulit permukaan terkelupas, memperlihatkan sel-sel kulit yang lebih baru dan lebih sedikit rusak di bawahnya. Ini dapat dilakukan di kantor dokter kulit, menggunakan asam konsentrasi tinggi, yang dikenal sebagai pengelupasan kimia. Konsentrasi yang lebih rendah yang diterapkan dalam jangka waktu yang lebih lama memiliki efek yang sama, tetapi dapat memakan waktu berminggu-minggu atau lebih lama agar efeknya muncul.

Karena alfa hidroksi adalah asam, ia dapat mengiritasi kulit, membuatnya merah, gatal, atau nyeri. Dalam sediaan komersial yang dijual bebas, asam ini harus dalam konsentrasi kurang dari 10%. Penggunaan jangka panjangnya juga tampaknya membuat pengguna lebih sensitif terhadap sinar UV dan karenanya lebih rentan terhadap sengatan matahari. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memperingatkan bahwa pengguna harus yakin untuk mengenakan topi bertepi lebar atau tabir surya yang kuat saat berada di luar ruangan untuk mencegah mereka merusak kembali kulit yang telah lama mereka perbaiki.

Pesaing terbaru AHA adalah kerabat dekatnya, beta hydroxy acid (BHA). Tidak seperti alfa hidroksi, hanya ada satu asam beta hidroksi, asam salisilat. Berasal dari asam yang sama seperti aspirin (asam asetilsalisilat), beta hidroksi memiliki beberapa sifat anti-inflamasi, kurang mengiritasi sebagian besar jenis kulit, dan dapat bekerja pada konsentrasi yang jauh lebih rendah. Sayangnya, itu juga membuat pengguna lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.

Saat berbelanja produk perawatan kulit, konsumen harus mencari AHA, BHA, asam glikolat, asam laktat, atau asam salisilat dalam bahan yang tercantum. Mereka harus berada dalam produk yang menempel di kulit, karena harus diserap agar efektif. Pengguna harus selalu ingat untuk memakai tabir surya.