Air tonik adalah minuman berkarbonasi yang rasanya agak pahit dari penambahan kina, yang juga membuatnya bersinar saat terkena sinar UV. Biasanya dibumbui dengan lemon atau jeruk nipis dan banyak gula, dan sering mengandung kafein. Minuman ini sering digunakan dalam koktail campuran, paling terkenal dalam gin dan tonik, meskipun vodka dengan air tonik juga populer. Air tonik juga dapat digunakan dengan alkohol manis, seperti vermouth, untuk menghasilkan rasa yang seimbang.
Asal
Pertama kali dipatenkan pada pertengahan abad ke-19 di Inggris, minuman ini populer karena legenda urban berdasarkan khasiat kina. Kina adalah senyawa kimia yang terjadi secara alami di kulit pohon kina, yang tumbuh di hutan tropis Amerika Selatan. Selama abad ke-17, setelah dibawa ke Eropa, kina dikenal sebagai pengobatan yang relatif aman untuk malaria. Pendudukan Inggris di India, misalnya, dibantu oleh kina karena penggunaannya memungkinkan para perwira Inggris untuk tetap sehat daripada menyerah pada malaria.
Menutupi Rasa Kina
Salah satu kelemahan penggunaan kina adalah dianggap tidak enak secara luas. Tentara Inggris sering meminum obat pahit ini dalam bentuk encer. Campuran yang disukai untuk mengencerkan kina adalah banyak gin, beberapa lemon atau jeruk nipis dan sedikit gula. Ketika air tonik yang mengandung kina pertama kali diproduksi, banyak orang menyimpulkan bahwa beberapa gin dan tonik akan baik untuk kesehatan seseorang dan membantu mencegah malaria.
Tidak Efektif sebagai Pengobatan Malaria
Kina, bagaimanapun, belum ditemukan untuk mencegah malaria, hanya dapat mengobatinya. Air tonik dalam jumlah normal juga mengandung terlalu sedikit kina untuk mengobati malaria secara efektif. Seseorang perlu minum setidaknya 60 ons cairan (1.77 liter) air tonik sehari – atau setara dengan 10 gin dan tonik – untuk mengobati malaria. Kina yang diproduksi secara kimia dalam dosis yang jauh lebih besar adalah pengobatan yang lebih disukai untuk mengurangi demam dan gejala malaria lainnya. Dalam kebanyakan kasus, malaria juga perlu diobati dengan antibiotik untuk menghasilkan pemulihan penuh.
Meskipun air tonik tidak memiliki cukup kina untuk mengurangi gejala malaria dalam jumlah normal, air tonik masih dikenal sebagai tonik — artinya pada dasarnya menyehatkan — karena penggunaan kina. Tidak ada manfaat kesehatan yang diketahui dari mengkonsumsi air tonik, yang memiliki kandungan gula yang setara dengan kebanyakan soda. Namun demikian, namanya telah mencuat, dan minumannya tetap populer.