Apa itu Air Tanah?

Air tanah adalah air minum yang disimpan di bawah tanah. Dapat dibatasi, artinya suatu endapan air dikelilingi oleh batuan yang tidak permeabel, atau tidak terkekang, dalam hal ini dikelilingi oleh batuan yang permeabel, kerikil, tanah, dan material lainnya. Sekitar 20% dari air tawar dunia adalah air tanah, dan air tanah merupakan bagian penting dari air minum yang dikonsumsi di seluruh dunia, dengan 50% dari beberapa populasi mengandalkan air tanah untuk minum, mandi, produksi industri, dan berbagai tugas lainnya.

Beberapa hal dapat menyebabkan berkembangnya suatu formasi airtanah. Curah hujan, misalnya, mengalir ke tanah dan menjadi endapan air tanah, dan limpasan dari sungai, sungai, dan danau juga berakhir di air tanah dunia. Tingkat air tanah juga dilengkapi dengan pencairan salju dan gletser yang mencair, dan pasokannya mungkin musiman, tergantung pada curah hujan yang tinggi dan pencairan salju untuk memasok air tanah di musim semi, dengan persediaan yang berkurang di akhir musim panas dan musim gugur.

Ketika deposit air tanah dapat digunakan secara berkelanjutan sebagai sumber air oleh manusia, itu dikenal sebagai akuifer. Banyak orang berusaha mencari akuifer yang tertampung, karena kualitas airtanahnya cenderung lebih baik bila ditampung. Akuifer yang terkandung memiliki risiko polusi yang lebih kecil, membuat air lebih aman untuk diminum. Dalam akuifer bebas, air dapat tercemar dengan bahan kimia, agen biologis, kotoran, dan bahan lain yang tidak diinginkan dalam air minum.

Salah satu cara yang paling umum untuk mengakses deposit air tanah adalah dengan sumur. Sumur dibor ke dalam endapan air tanah dan diberi tekanan sehingga air menggelembung ke permukaan, memungkinkan orang untuk menggunakannya. Orang juga dapat mencelupkan ember ke dalam sumur untuk mengambil air, seperti yang telah dilakukan secara historis. Dimungkinkan juga untuk mengakses air tanah melalui mata air, yang secara berkala mengeluarkan air tanah segar. Secara historis, pemukiman sering dibangun di sekitar mata air, untuk menghemat biaya penenggelaman sumur untuk memasok masyarakat.

Terkadang, sumber air mengering. Hal ini terjadi ketika akuifer sangat menipis sehingga tidak dapat menyediakan air lagi. Terkadang, pengeboran lebih dalam dapat memecahkan masalah, dengan mengakses bagian bawah akuifer. Dalam kasus lain, sumur atau mata air dapat mengisi dirinya sendiri di kemudian hari, setelah akuifer memiliki kesempatan untuk pulih. Sumur terbengkalai dipandang sebagai risiko keselamatan di beberapa area, karena kurangnya pemeliharaan dapat mengakibatkan sumur terbuka yang dapat menyebabkan orang atau hewan jatuh ke dalamnya.