Peroksisom proliferator-activated receptor (PPAR) agonis adalah obat yang dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus (DM) tipe 2 dan hiperkolesterolemia, suatu kondisi di mana pasien memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darahnya. Agonis PPAR bekerja dengan merangsang reseptor PPA, menyebabkan perubahan metabolisme dan pertumbuhan tubuh. Tiazolidinediones mengikat subtipe gamma dari reseptor PPA dan digunakan untuk mengobati DM tipe 2, sedangkan fibrat mengikat subtipe alfa dan membantu mengobati hiperkolesterolemia.
Agonis PPAR bekerja karena merangsang reseptor peroksisom proliferator-activated (PPA), yang terletak di dalam inti banyak sel di seluruh tubuh. Ada sejumlah subtipe yang berbeda dari reseptor ini, termasuk reseptor alfa, reseptor beta, dan reseptor gamma. Subtipe ini menyebabkan respons seluler yang berbeda. Namun, secara umum, stimulasi reseptor mengaktifkan gen yang berbeda, dan menghasilkan regulasi metabolisme dan pertumbuhan tubuh.
Salah satu jenis agonis PPAR adalah kelas thiazolidinedione, yang berikatan dengan subtipe reseptor gamma. Dengan mengaktifkan subtipe ini, obat-obatan ini dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan menurunkan nafsu makan. Sejak DM tipe 2 berkembang karena resistensi insulin, thiazolidinediones dapat secara efektif mengobati penyakit ini. Anggota yang paling umum digunakan dari kelas obat ini adalah rosiglitazone, yang menggunakan nama dagang Avandia®, dan pioglitazone, yang memiliki nama merek Actos®.
Thiazolidinediones dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati DM tipe 2. Mereka berhasil menurunkan kadar glukosa darah rata-rata pasien. Efek samping yang umum dari obat ini termasuk penambahan berat badan dan glukosa darah rendah. Beberapa dokter mempertanyakan apakah thiazolidinediones aman karena terbukti memperburuk gagal jantung dan menyebabkan kerusakan hati pada beberapa pasien. Obat-obatan ini, bagaimanapun, masih umum digunakan untuk mengobati DM tipe 2.
Berbeda dengan thiazolidinediones, fibrat adalah jenis agonis PPAR yang mengikat subtipe reseptor alfa. Kelas obat ini digunakan untuk mengobati hiperkolesterolemia. Stimulasi reseptor alfa meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) dan menurunkan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL). Ini bermanfaat karena kadar LDL yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke, sedangkan kadar HDL yang tinggi bersifat protektif terhadap penyakit ini. Fibrat yang paling umum digunakan termasuk fenofibrate, gemfibrozil, ciprofibrate, dan bezafibrate.
Fibrat sering digunakan bersama dengan obat lain untuk mengobati hiperkolesterolemia. Efek samping yang umum dari fibrat termasuk nyeri otot dan sakit perut. Jarang, obat-obatan ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut rhabdomyolysis, yang merupakan reaksi obat yang mengakibatkan kerusakan besar jaringan otot.