Aerodinamika roket adalah gaya yang diekspresikan pada badan roket dalam penerbangan atmosfer, dan biasanya termasuk gaya hambat roket, propulsi roket, atau dorong roket; berat roket; dan gaya angkat aerodinamisnya berdasarkan bentuk bodi. Gaya aerodinamis sehubungan dengan peroketan juga harus memperhitungkan balistik, yang merupakan efek umum gravitasi pada roket saat meluncur ke arah vertikal menjauh dari permukaan bumi dan kembali.
Sejarah peroketan dapat ditelusuri kembali ke setidaknya 1045 AD. Pada saat ini, orang Cina sudah menggunakannya sebagai bentuk perangkat militer. Oleh karena itu, aerodinamika roket dasar cenderung memiliki tingkat pemahaman yang jauh lebih luas di seluruh dunia daripada aerodinamika pesawat terbang.
Aerodinamika bekerja pada setiap benda yang bergerak di udara dan menunjukkan dua kualitas utama: gaya dan vektor, atau arah. Aerodinamika roket langsung yang bekerja pada badan kendaraan adalah gaya hambat dan gaya angkat, di mana gaya hambat adalah gaya penahan udara yang harus didorong oleh roket, dan terlihat bekerja secara langsung berlawanan dengan arah perjalanan roket. Gaya angkat bekerja tegak lurus terhadap gerakan roket, atau tegak lurus terhadap cakrawala, dan besarnya tergantung pada bentuk badan roket, dan kerapatan udara yang dilaluinya.
Gaya seperti angkat dan seret hanya relevan jika roket bergerak dibandingkan dengan benda lain. Contoh badan tersebut termasuk bumi dan beroperasi di dalam atmosfer. Roket ukuran penuh yang dengan cepat naik ke luar angkasa tidak terpengaruh oleh gaya angkat dan tarik saat berada di luar atmosfer bumi.
Elemen lift and drag aerodinamika roket juga dipengaruhi secara langsung oleh vektor roket, atau sudut naiknya dibandingkan dengan permukaan bumi. Gaya vektor berperan lebih langsung dalam hal berat dan daya dorong roket dibandingkan dengan sudut pendakiannya. Semakin banyak daya dorong yang dapat dihasilkan roket secara langsung dibandingkan dengan beratnya, semakin jauh roket itu dapat naik dari permukaan bumi sebelum kehabisan bahan bakar.
Komponen aerodinamika roket ini sering disebut sebagai delta v, dan dihitung sebagai angka murni tanpa adanya gaya hambat yang disebabkan oleh atmosfer dan percepatan gravitasi yang menarik roket ke bawah. Propulsi roket yang dibutuhkan kendaraan untuk mencapai orbit dikenal sebagai kecepatan lepas. Untuk bumi, kecepatannya sekitar 25,000 mil per jam (40,233 kilometer per jam), atau 5,300 mil per jam (8,530 kilometer per jam) di permukaan bulan.