Apa itu Adenoma?

Adenoma adalah tumor non-kanker yang tumbuh di kelenjar. Mereka dapat berkembang di kelenjar mana pun di tubuh, termasuk yang ada di usus besar, payudara, paru-paru, dan tenggorokan. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, mereka dapat menjadi kanker dari waktu ke waktu, tetapi banyak yang benar-benar tidak berbahaya dan menyebabkan sedikit gejala.
Kelenjar yang bertanggung jawab untuk mengembangkan tumor ini umumnya digunakan untuk sekresi cairan. Disebut sel epitel, struktur ini membantu tubuh memproduksi keringat, air liur, ASI, dan hormon. Jika sel epitel mulai tumbuh dengan cepat, hasilnya seringkali berupa benjolan kecil. Ketika jinak, atau non-kanker, benjolan itu disebut adenoma. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, pertumbuhannya mungkin bersifat kanker, dalam hal ini dikenal sebagai adenokarsinoma

Global

Penyebab pasti dari pertumbuhan jinak ini tidak diketahui. Beberapa dokter percaya bahwa kadar hormon dan genetika mungkin berperan dalam perkembangan, tetapi hubungan ini belum terbukti. Mengambil obat-obatan tertentu, terutama kontrasepsi hormonal, dapat meningkatkan faktor risiko untuk mengembangkan pertumbuhan ini, tetapi ini juga tidak pasti.

Seperti kanker, benjolan kelenjar jinak dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun, meskipun beberapa jenis adenoma lebih sering terjadi pada kelompok tertentu. Wanita, misalnya, jauh lebih mungkin untuk mengembangkan pertumbuhan hati. Orang dewasa yang lebih tua juga lebih rentan untuk mengembangkan massa non-kanker di usus besar.

Gejala

Gejala yang paling umum dari pertumbuhan kelenjar adalah munculnya benjolan di kulit. Tergantung pada lokasi tumor, benjolan ini mungkin sangat kecil, atau cukup terlihat. Ketika pertumbuhannya berada di organ dalam atau terkubur jauh di dalam jaringan tubuh, dokter mungkin tidak dapat melihat benjolan tanpa pemindaian pencitraan tubuh, seperti MRI.

Gejala adenoma lainnya termasuk fluktuasi hormonal yang dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh. Tumor yang tumbuh di

tiroid
kelenjar, misalnya, dapat menyebabkan kelenjar memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tiroid seperti hipertiroidisme atau paratiroidisme, yang dapat menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan yang ekstrem, perubahan metabolisme, dan perkembangan

ginjal
batu.

Dalam beberapa kasus, gejalanya bisa tidak spesifik. Massa paru-paru, misalnya, dapat menyebabkan gejala yang sangat umum yang mudah dikacaukan dengan flu atau virus biasa. Demam, batuk, kelelahan, dan nyeri tubuh semuanya bisa menjadi gejala pertumbuhan jinak, tetapi sering dikaitkan dengan penyebab lain. Jika seseorang melihat benjolan saat mengalami gejala ini, dia mungkin ingin berbicara dengan dokter.
Diagnosa

Dokter dapat menggunakan berbagai tes untuk mendiagnosis adenoma. Jika dicurigai adanya massa pada organ dalam, dokter biasanya memerintahkan pemindaian citra tubuh untuk menemukan lokasi tumor. Adenoma usus besar sering dideteksi dengan melakukan a
kolonoskopi

, yang menggunakan tabung fleksibel dengan kamera kecil yang terpasang untuk mengambil gambar usus dan usus besar. Jika benjolan ditemukan, dokter mengambil sampel kecil jaringan untuk memeriksa tanda-tanda kanker. Dokter juga dapat melakukan tes darah dan urin, mencari kadar hormon yang tidak biasa yang menunjukkan pertumbuhan pada kelenjar hormonal.

Pengobatan
Karena beberapa adenoma pada akhirnya dapat bermutasi menjadi adenokarsinoma, dokter sering menyarankan agar benjolan jinak diangkat. Pertumbuhan di dekat permukaan kulit dapat dihilangkan dengan operasi rawat jalan yang sederhana. Pertumbuhan internal mungkin memerlukan anestesi umum dan operasi yang lebih kompleks, dan dapat memiliki masa pemulihan beberapa hari atau minggu. Jika lokasi massa adalah kelenjar yang mensekresi hormon, dokter mungkin mencoba menggunakan obat penyeimbang hormon alih-alih operasi.
Pertumbuhan Jinak vs. Ganas

Sementara adenoma dan adenokarsinoma berkembang sebagai pertumbuhan sel yang berlebihan, mereka bukanlah hal yang sama. Perbedaan utama adalah tumor jinak tidak menyebar ke organ atau jaringan lain, sedangkan adenokarsinoma ganas bisa. Kadang-kadang, massa dapat berubah menjadi adenokarsinoma, bahkan jika itu dimulai sebagai pertumbuhan sel epitel jinak. Meskipun mutasi ini jarang terjadi, dan sebagian besar tumor jinak tetap tidak berbahaya, dokter biasanya menyarankan untuk menghilangkan tumor yang tidak berbahaya sebagai tindakan pencegahan.

Perbedaan penting lainnya adalah bahwa adanya pertumbuhan jinak tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker secara signifikan. Banyak orang menghabiskan seluruh hidup mereka dengan pertumbuhan kecil yang tidak menimbulkan gejala dan tidak pernah berubah menjadi adenokarsinoma. Sebaliknya, mengembangkan pertumbuhan kelenjar kanker dapat meningkatkan risiko seseorang untuk bentuk penyakit tertentu, seperti kanker paru-paru dan usus besar.