Apa itu Acar Jahe?

Acar jahe adalah akar jahe brined yang secara tradisional disajikan dengan makanan sushi. Jahe segar direndam dalam larutan cuka dan gula untuk mengeluarkan rasa manis dan pedas. Varian jahe ini juga biasa disebut dengan jahe gari, istilah Jepangnya, atau jahe sushi.

Jahe merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang sering dimanfaatkan untuk pengobatan dan kuliner. Akar jahe adalah bahan yang populer dalam masakan dan dapat diubah menjadi bumbu atau penyedap untuk sejumlah hidangan dan makanan ringan termasuk sup, permen, dan minuman. Ini sering digunakan baik mentah atau dimasak di banyak masakan Asia. Acar jahe adalah variasi acar populer yang muncul dari Jepang, di mana jahe sering dimasukkan ke dalam makanan sebagai penyedap, terutama di samping sushi.

Makanan sushi atau sashimi khas Jepang disajikan dengan dua sisi, wasabi dan jahe. Wasabi umumnya digunakan untuk membumbui sushi atau sashimi. Namun, acar jahe garnish biasanya dikonsumsi setelah makan sushi dan sashimi, baik di antara gigitan atau di akhir makan. Makan acar jahe dikatakan dapat menyegarkan langit-langit mulut untuk pengalaman mencicipi yang lebih murni dan bersih. Sementara acar jahe biasanya disajikan dengan sushi, jahe juga bisa dinikmati sendiri, dengan hidangan lain, seperti salad, atau dengan nasi.

Penambahan acar jahe sebagai hiasan samping dalam sushi juga mengacu pada sifat obatnya. Acar jahe awalnya dianggap menenangkan perut setelah makan dan memastikan kelancaran pencernaan ikan dan nasi. Konsumsi acar jahe juga dipercaya dapat melawan efek samping yang tidak diinginkan dan penyakit yang mungkin muncul dari makan ikan yang tidak sehat atau terkontaminasi.

Pewarnaan merah muda yang khas pada acar jahe dikaitkan dengan proses pengasinan. Jahe yang difermentasi secara alami dapat muncul dalam warna kuning muda dan merah muda. Beberapa produsen komersial menambahkan zat pewarna sekunder, biasanya jus bit atau pewarna makanan sintetis E124, untuk warna merah muda yang lebih cerah dan lebih mudah dikenali. Acar jahe dapat dibeli sudah jadi di toko atau bisa diasinkan sendiri di rumah tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan.

Larutan brining tradisional melarutkan gula dalam cuka, dan jahe muda segar dipilih karena rasanya yang lebih lembut dan teksturnya yang tidak terlalu berserat. Akar diiris sangat tipis dan diasinkan untuk mengeluarkan kelembapan. Larutan gula dan cuka kemudian direbus dan dituangkan panas di atas irisan jahe mentah. Campuran jahe disimpan di lemari es semalaman untuk memungkinkan fermentasi. Irisan jahe acar dapat disimpan di lemari es hingga satu bulan, selama waktu itu warna merah muda muda akan terus berkembang.