Abses dingin adalah jenis abses spesifik yang terbentuk tanpa panas atau peradangan yang khas terkait dengan abses standar. Satu biasanya terbentuk secara bertahap dari waktu ke waktu, yang menghasilkan lebih sedikit iritasi atau peradangan. Nyeri umumnya hanya terjadi ketika tekanan diterapkan. Pembengkakan ini bisa menjadi kronis, bertahan setelah pertumbuhan awal tanpa tanda-tanda penyembuhan atau memburuk. Abses disebabkan oleh infeksi di tempat pembengkakan, dan abses ini biasanya berhubungan dengan infeksi bakteri tuberkulosis.
Ketika abses dingin terbentuk, area yang terinfeksi terisi dengan nanah yang dapat mengeras seiring waktu. Ukuran abses bisa bermacam-macam, mulai dari ukuran jerawat hingga bisbol atau lebih besar. Pada pasien tuberkulosis mereka dapat terbentuk di beberapa area, tetapi paling sering terjadi di daerah tulang belakang, daerah panggul, selangkangan, atau kelenjar getah bening. Salah satu tempat umum untuk kondisi ini adalah otot psoas, dalam hal ini abses dikenal sebagai abses psoas.
Abses dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan fisik. Dalam kasus abses dingin, seorang profesional medis dapat menggunakan MRI, CT scan, atau jenis pemindaian lainnya untuk memverifikasi bahwa abses bukanlah bentuk lain dari pembengkakan non-inflamasi, seperti tumor. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat terbentuk tanpa infeksi tuberkulosis, seperti ketika abses kulit terbentuk akibat infeksi staph. Abses dingin yang persisten dari infeksi staph dikenal sebagai abses MRSA. Abses dingin juga dapat terbentuk di daerah psoas pada pasien dengan penyakit radang usus, atau pada pasien yang menderita jenis luka tembak tertentu.
Dalam kasus tuberkulosis, abses dingin dapat disertai dengan kerusakan tulang di tempat yang terinfeksi. Bergantung pada ukuran dan lokasi abses, organ-organ di sekitarnya mungkin juga mengalami kompresi saat abses membesar dan menekannya. Jika terus tumbuh tanpa drainase, tulang dan organ dapat mengalami kerusakan permanen akibat kompresi atau penyebaran infeksi.
Sementara beberapa abses membengkak dan memudar dengan sendirinya, sebagian besar abses ini memerlukan drainase melalui kateter perkutan atau metode bedah, seperti sayatan drainase. Abses kecil dapat diobati tanpa pembedahan atau metode invasif lainnya. Perawatan kompres panas dan dingin dapat mendorong abses untuk larut atau mengering. Teknik penyerapan juga dapat bekerja untuk mengurangi pembengkakan dan mengeluarkan nanah, tetapi mungkin tidak berhasil. Perawatan antibiotik setelah drainase dapat mengurangi risiko infeksi berulang.