Apa Interaksi Mirtazapine yang Berbeda?

Mirtazapine adalah obat resep yang kadang-kadang diresepkan untuk pasien yang menderita depresi. Obat ini biasanya diminum sekitar waktu tidur. Penting bagi pasien untuk mendiskusikan potensi interaksi mirtazapine dengan dokter mereka. Mengambil mirtazapine saat mengonsumsi obat atau minuman tertentu lainnya dapat menyebabkan pasien mengalami peningkatan efek samping atau penurunan potensi obat. Interaksi mirtazapine umum termasuk – tetapi tidak terbatas pada – alkohol, obat benzodiazepin dan obat herbal tertentu.

Direkomendasikan oleh banyak dokter dan apoteker bahwa orang tidak mencampur alkohol dengan obat ini untuk menghindari interaksi mirtazapine. Mirtazapine menyebabkan efek samping seperti mengantuk, kebingungan dan pusing. Minum alkohol saat menggunakan obat ini dapat memperkuat efek samping ini. Jika seorang pasien ingin minum satu atau dua minuman beralkohol untuk acara khusus, maka dia harus berbicara dengan dokternya, yang dapat membuat keputusan apakah aman untuk situasi individu pasien itu.

Interaksi mirtazapine potensial juga dapat terjadi jika pasien menggunakan obat benzodiazepin sambil juga menggunakan dosis mirtazapine. Banyak obat kelas benzodiazepine memiliki efek sedatif, membuatnya berpotensi berbahaya untuk dikonsumsi bersama mirtazapine, yang dengan sendirinya dapat menyebabkan seseorang mengantuk. Obat umum yang termasuk dalam kategori benzodiazepin adalah diazepam, clonazepam dan alprazolam. Banyak pasien psikiatri menggunakan obat ini untuk mengurangi kecemasan dan serangan panik, dan penting bagi pasien untuk mengingatkan setiap dokter baru yang mereka kunjungi tentang fakta bahwa mereka menggunakan salah satu obat ini. Dengan begitu, dokter akan tahu untuk tidak meresepkan mirtazapine atau obat serupa.

Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa pengobatan alami seperti herbal juga dapat menyebabkan interaksi mirtazapine. St. John’s wort adalah obat alami yang terbuat dari tanaman yang digunakan beberapa orang untuk mengobati gejala depresi mereka. Teh dan pil yang mengandung St. John’s wort tersedia di atas meja. Seorang pasien mungkin percaya bahwa menambahkan St. John’s wort ke dalam rencana perawatannya akan membantu memperbaiki gejala depresi lebih cepat tetapi, jika pasien sudah menggunakan mirtazapine, maka mungkin ada komplikasi kombinasi yang potensial.

St. John’s wort berpotensi mengganggu cara kerja mirtazapine, dan pasien mungkin tidak lagi menerima manfaat penuh dari obat tersebut. Pasien juga mungkin mengalami peningkatan rasa kantuk dan mual dengan mencampurkan St. John’s wort dengan pil antidepresan resep mereka. Seseorang harus selalu berkonsultasi dengan dokternya sebelum menambahkan apa pun, bahkan bahan alami, ke dalam rencana perawatannya.