Apa Hukuman Plagiarisme Umum?

Plagiarisme terjadi ketika seseorang menyalin materi dari sumber lain dan menyajikannya sebagai karyanya sendiri. Itu terjadi di lingkungan akademis, di tempat kerja dan dalam musik dan sastra. Otoritas sekolah dan penerbit telah memberlakukan hukuman plagiarisme berat hingga dan termasuk nilai yang gagal, penolakan kelulusan dan pengusiran. Mereka yang menjiplak di tempat kerja atau dalam karya sastra dapat kehilangan pekerjaan atau kontrak mereka. Pelanggar mungkin mendapati diri mereka menerima hukuman perdata yang serius, termasuk litigasi dan denda besar.

Plagiarisme sekolah dalam makalah dan laporan sangat umum sehingga setiap universitas terakreditasi memiliki kebijakan untuk menghadapinya. Kesalahan yang dilakukan siswa termasuk memparafrasekan atau mengatur ulang konten tanpa mengutip sumbernya, menggunakan kutipan langsung tanpa kutipan, dan menyalin secara terang-terangan menggunakan pabrik kertas dan situs web curang. Hukuman plagiarisme di dunia akademis dimulai dengan nilai yang gagal untuk mata kuliah tersebut. Siswa mungkin dirujuk ke administrator, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran, atau instruktur mungkin menanganinya secara pribadi. Penangguhan atau pengusiran dapat mengikuti jika plagiarisme sangat mengerikan atau merupakan bagian dari pola keseluruhan.

Hukuman plagiarisme musik sangat keras dengan munculnya konten digital, yang dapat disalin tanpa henti dan didistribusikan melalui Internet. Seniman yang dituduh melakukan plagiarisme telah menghasilkan karya yang memiliki kesamaan ide atau melodi dengan karya lain. Pengambilan sampel adalah mengangkat sebagian dari karya yang sudah ada dan menggunakannya dalam yang baru tanpa izin. Jika artis asli ingin berbagi, lisensi Creative Commons mengizinkan penggunaan karya tanpa sanksi plagiarisme.

Penyalinan sastra membawa risiko yang sama dengan musik. Jika penulis mengambil bagian dari karya lain dan menggunakannya untuk karya mereka sendiri, mereka dapat menghadapi hukuman plagiarisme. Ada beberapa kasus terkenal di mana seseorang telah melakukan ini dan kehilangan kontrak buku, seorang agen, dan menghancurkan setiap peluang karier menulis. Dalam beberapa kasus, buku yang mengandung bahan plagiat mungkin ditarik dari rak toko dan bahkan dihancurkan oleh penerbit.

Di tempat kerja, plagiarisme terjadi ketika materi berhak cipta, baik gambar, artikel atau gambar, digunakan tanpa izin atau atribusi. Mereka menemukan jalan mereka ke dalam dokumen pemasaran, proyek atau proposal. Karya yang dibuat berdasarkan pekerjaan dengan perusahaan tertentu biasanya memiliki hak cipta untuk perusahaan tersebut. Pengusaha telah menjatuhkan hukuman plagiarisme yang keras terhadap pelanggar, termasuk pemutusan hubungan kerja. Meskipun plagiarisme jarang dituntut di pengadilan pidana, tuntutan hukum perdata atas pelanggaran dapat mengakibatkan denda besar bagi perusahaan, yang pada akhirnya dapat dituntut sendiri oleh karyawan yang bersalah.