Warfarin dan vitamin K keduanya mengatur pembekuan darah, dengan warfarin memperpanjang proses dan vitamin K penting untuk proses kimia yang menyebabkan pembekuan dalam darah. Warfarin bekerja melawan vitamin K dengan meningkatkan waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. Pasien umumnya menerima peringatan tentang interaksi antara warfarin dan vitamin K dari dokter yang meresepkan obat.
Obat anti-koagulan, Warfarin mengurangi pembekuan darah. Ini biasanya diresepkan untuk pasien yang berisiko mengalami penyumbatan aliran darah ke otak atau jantung. Jika warfarin dan vitamin K dikonsumsi bersamaan, itu menurunkan efektivitas obat. Dokter biasanya merekomendasikan pasien yang menggunakan warfarin untuk menjaga kadar vitamin K tetap konsisten dari hari ke hari.
Lonjakan vitamin mungkin membuat warfarin tidak berguna. Jika kadar vitamin K menurun tajam, efek warfarin bisa meningkat. Pasien yang menggunakan obat ini biasanya memerlukan pengujian kadar warfarin dan vitamin K sebulan sekali untuk mengukur waktu pembekuan darah. Jika kadar warfarin dan vitamin K turun, pengobatan atau diet dapat disesuaikan untuk mencapai keseimbangan yang diinginkan. Alkohol dan jus cranberry juga dapat menurunkan kadar warfarin dan vitamin K dalam darah.
Makanan tertinggi vitamin K termasuk bayam yang dimasak, lobak, kangkung, sawi, lobak Swiss, dan sawi. Dokter menyarankan tidak lebih dari satu porsi sehari sayuran ini. Sayuran lain mengandung vitamin K tingkat sedang, dengan tiga porsi atau kurang sehari disarankan. Mereka termasuk bayam mentah, kubis Brussel, brokoli, selada romaine dan daun hijau, dan lobak mentah. Makanan lain mengandung lebih sedikit nutrisi, termasuk kopi dan teh.
Ketidakseimbangan warfarin dan vitamin K bukan satu-satunya masalah saat minum obat ini. Orang yang memakai warfarin mungkin mengalami pendarahan berlebihan akibat luka atau cedera yang tidak disengaja, karena darah mereka tidak mudah menggumpal. Mereka mungkin juga mudah memar dan melihat tinja berwarna hitam akibat pendarahan dubur. Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan kulit menjadi rusak, menyebabkan gangren dan kemungkinan amputasi bagian tubuh yang terkena.
Obat ini sering diresepkan untuk orang yang darahnya terlalu mudah membeku. Ini juga dapat digunakan oleh pasien dengan katup jantung prostetik, yang rentan terhadap penyumbatan. Lainnya mengambil obat setelah serangan jantung atau operasi jantung terbuka sebagai tindakan pencegahan.
Dokter biasanya menjelaskan efek warfarin dan vitamin K kepada pasien dan menasihati mereka tentang masalah perdarahan. Obat harus dihindari sebelum prosedur gigi atau medis apa pun yang dapat menyebabkan perdarahan, termasuk vaksinasi rutin. Peringatan mungkin dikeluarkan tentang suplemen makanan yang mengandung vitamin K, dan herbal tertentu yang mempengaruhi cara kerja obat.