Apa Hubungan Antariksa dan Ilmu Bumi?

Ilmu bumi mencakup empat bidang studi utama; geologi, oseanografi, meteorologi, dan astronomi. Masing-masing area ini memengaruhi kehidupan di Bumi dengan cara yang berbeda. Astronomi, kadang-kadang disebut ilmu luar angkasa, adalah studi tentang hal-hal di luar atmosfer bumi, seperti planet lain, bintang, matahari dan bulan, dan tata surya lainnya. Ilmu luar angkasa dan bumi terkait dalam banyak hal, terutama dalam kaitannya dengan suhu planet dan pasang surut air laut. Asteroid dan puing-puing ruang angkasa lainnya dapat lebih mempengaruhi kehidupan di Bumi ketika mereka memasuki atmosfer.

Kehidupan di Bumi tidak terjadi dalam ruang hampa. Hubungan antara ruang dan ilmu bumi sangat penting untuk mendukung hewan dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya, musim ditentukan menurut lokasi Bumi di sepanjang jalur orbitnya mengelilingi Matahari. Demikian juga, siang dan malam ditentukan oleh rotasi bumi pada porosnya. Tanpa cahaya dan energi dari Matahari, umat manusia tidak akan memiliki kemampuan untuk bercocok tanam, memelihara ternak, atau bahkan bertahan hidup di wilayah geografis tertentu.

Demikian pula, ruang dan ilmu bumi lebih terhubung karena bulan mempengaruhi pasang surut laut. Saat Bumi berputar, ia menciptakan gaya sentrifugal yang secara langsung bersaing dengan tarikan gravitasi bulan. Pasang dan surut ditentukan oleh posisi Bumi dalam rotasi hariannya, dibandingkan dengan tarikan gravitasi bulan. Ketika suatu area di Bumi sejajar langsung dengan bulan, baik tarikan gravitasi dari bulan atau gaya sentrifugal Bumi menciptakan pasang surut, tergantung pada sisi planet mana yang menghadap bulan. Daerah lain mengalami air surut selama waktu yang sama.

Hubungan antara luar angkasa dan ilmu bumi kembali terlihat ketika asteroid mendekati Bumi, atau ketika meteorit menabrak daratan. Para ilmuwan percaya meteorit besar bertanggung jawab atas kepunahan banyak kehidupan prasejarah, termasuk dinosaurus. Banyak lagi yang percaya bahwa kemungkinan meteorit besar lainnya menabrak Bumi adalah tinggi. Pertanyaan mengenai kemungkinan ukuran meteor seperti itu dan pengaruhnya terhadap kehidupan di Bumi sangat banyak, mencakup seluruh sub-spesialisasi ilmu ruang angkasa.

Para peneliti dan ilmuwan biasanya mempelajari astronomi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana hubungan antariksa dan ilmu bumi. Dengan memahami bagaimana benda langit, planet, gravitasi, dan kekuatan lain memengaruhi iklim regional, cuaca, pasang surut air laut, dan aspek kehidupan serupa di Bumi, para ilmuwan dapat memprediksi perubahan dan peristiwa besar yang akan memengaruhi umat manusia. Para astronom, ahli geologi, ahli meteorologi, dan ahli kelautan biasanya berbagi informasi yang dipelajari untuk lebih memperluas pemahaman manusia tentang bagaimana Bumi bekerja dan bagaimana ia cocok dengan Semesta.