Hubungan antara vitamin B12 dan folat dapat menguntungkan atau merugikan tergantung pada kadar masing-masing dalam darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan vitamin B12 dan asupan atau penyerapan folat dapat mempengaruhi beberapa sistem tubuh dan mempromosikan atau menutupi penyakit, terutama ketika kadar vitamin B12 dalam darah rendah dan kadar folat tinggi. Kesulitan kognitif, risiko penyakit kardiovaskular, dan jenis anemia telah dikaitkan dengan ketidakseimbangan vitamin B12 dan folat.
Ketika kesulitan muncul dari ketidakseimbangan darah dalam vitamin B12 dan folat, mereka biasanya bermanifestasi pada orang tua sebagai masalah dengan memori, keterampilan visual-spasial, dan mempertahankan perhatian. Masalah ini berkembang ketika mereka yang berusia di atas 60 tahun memiliki kadar vitamin B12 yang rendah dan kadar folat yang tinggi. Sebaliknya, ketika manula memiliki kadar B12 normal dan kadar folat tinggi atau normal, mereka cenderung mendapat skor lebih baik pada tes kognitif.
Anemia lebih sering ditemukan pada manula dengan vitamin B12 rendah dan folat tinggi dalam darah. Ada juga anemia defisiensi folat, bagaimanapun, di mana dokter sering meresepkan asam folat dalam jumlah besar, bentuk sintetis dari folat. Sebelum menawarkan suplementasi asam folat untuk anemia, dokter harus menentukan jenis mana yang sedang dirawat, karena asam folat dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamin B12 dan memungkinkan kekurangan yang tidak diobati itu menyebabkan kerusakan neurologis pada pasien.
Sisi positifnya, ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi vitamin B12 dan asam folat secara bersamaan dapat menurunkan kadar homosistein dalam darah. Sebagai asam amino yang digunakan oleh tubuh untuk membuat protein tertentu, homosistein dalam konsentrasi tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke, penyakit jantung, dan penyakit Alzheimer. Dalam beberapa penelitian, para peneliti telah menemukan bahwa menambahkan vitamin B6 ke vitamin B12 dan suplementasi asam folat dapat membantu menurunkan kadar homosistein.
Kekurangan vitamin B12 dan folat dapat disebabkan oleh beberapa obat. Kontrasepsi oral, beberapa antibiotik, dan suplemen estrogen dapat menurunkan kadar vitamin B12 dalam darah. Obat lain, termasuk aspirin dan ibuprofen dosis besar, obat tekanan darah, antikonvulsan, dan preparat anti-ulkus, dapat menghambat penyerapan folat. Methotrexate, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, lupus, psoriasis, dan scleroderma, juga diketahui menghambat penyerapan folat.
Ada alasan tambahan mengapa kadar vitamin B12 dan folat dapat bervariasi dari normal. Beberapa penyakit dapat menyebabkan malabsorpsi kedua nutrisi, termasuk alkoholisme, penyakit celiac, dan penyakit Crohn. Malabsorpsi vitamin B12 dan folat juga dapat disebabkan oleh penuaan, peradangan lambung, dan infeksi cacing pita.