Apa Hubungan Antara Trombosis dan Emboli?

Trombosis adalah pembentukan trombus, atau bekuan darah, di pembuluh darah seperti arteri atau vena. Hubungan antara trombosis dan emboli adalah bahwa trombus terkadang dapat terlepas dari tempatnya dan berpindah ke lokasi lain di dalam tubuh. Trombus ini biasa disebut sebagai emboli. Ketika emboli masuk dan menyumbat pembuluh darah, dikatakan bahwa emboli telah terjadi.

Pada deep vein thrombosis (DVT), vena dalam di kaki dapat mengalami pembekuan karena beberapa faktor. Ini termasuk obesitas, kehamilan, merokok, dan imobilisasi berkepanjangan yang disebabkan oleh rawat inap atau trauma pada kaki. DVT tidak sering mengkhawatirkan, tetapi ketika gumpalan terlepas dari vena kaki dan masuk ke paru-paru, emboli paru dapat terjadi.

Emboli paru dapat menjadi situasi yang mengancam jiwa ketika pembuluh darah utama di paru-paru tersumbat, menyebabkan jaringan paru-paru mati. Inilah sebabnya mengapa trombosis vena dalam dan emboli paru sering dikaitkan satu sama lain. Perawatan untuk emboli di paru-paru biasanya melibatkan pemberian oksigen, serta obat antikoagulan, yang juga disebut pengencer darah.

Selain di kaki, gumpalan juga bisa mulai di area lain di tubuh dan bersarang di pembuluh darah yang lebih kecil di otak dan ginjal. Ketika trombosis dan emboli terjadi di otak, akibatnya sering stroke. Stroke terjadi karena pembuluh darah yang mensuplai darah dan oksigen ke bagian otak tertentu tersumbat oleh emboli atau dipersempit oleh trombosis. Jaringan otak akhirnya bisa mati, menyebabkan gejala stroke. Gejalanya meliputi masalah bicara, dan kelumpuhan yang sebagian besar melibatkan satu sisi tubuh.

Pembuluh darah di ginjal juga dapat dipengaruhi oleh trombosis dan emboli, yang sering menyebabkan masalah ginjal jangka panjang, dan bahkan gagal ginjal. Penderita gangguan ginjal biasanya mengalami muntah, nyeri di bagian samping perut, dan mual. Volume urin juga dapat menurun dan urin mungkin mengandung darah.

Tekanan darah tinggi dan diabetes biasanya meningkatkan risiko seseorang terkena trombosis dan emboli. Faktor lain termasuk obesitas dan peningkatan kadar kolesterol darah. Pengobatan untuk trombosis dan emboli sering melibatkan obat-obatan yang dapat menghentikan darah dari pembekuan. Perubahan gaya hidup juga sering dianjurkan, seperti berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, dan makan lebih banyak makanan bergizi.