Tubuh menggunakan fenilalanin untuk memproduksi tirosin — keduanya merupakan asam amino, atau bahan penyusun protein. Menurut para ahli, tirosin dan tiroid berhubungan erat. Tirosin membantu regulasi hormon tiroid serta fungsi kelenjar adrenal dan hipofisis. Seiring dengan yodium, tubuh menggunakan tirosin untuk menghasilkan hormon tiroid yang menjaga metabolisme tubuh berjalan dalam kondisi prima. Tingkat tirosin yang rendah telah dikaitkan dengan hipotiroidisme, istilah klinis untuk tiroid yang kurang aktif.
Beberapa ahli mengatakan bahwa kekurangan tirosin dapat meningkatkan kemungkinan hipotiroidisme; namun, defisiensi tirosin jarang terjadi. Hipotiroidisme adalah suatu kondisi di mana kekurangan hormon tiroid menyebabkan tubuh melambat. Gejala kondisi ini termasuk penambahan berat badan, depresi, sembelit dan intoleransi dingin serta rambut dan kulit kering. Hipotiroidisme yang parah juga dapat menyebabkan anemia, kebingungan mental, dan kondisi serius yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai miksedema, yang dapat menyebabkan koma. Hipotiroidisme yang tidak diobati pada bayi bahkan dapat menyebabkan keterbelakangan perkembangan.
Kekurangan tirosin tampaknya jarang terjadi, karena asam amino ini terdapat dalam berbagai makanan. Meskipun ada hubungan antara kadar tirosin yang rendah dan tiroid, asam amino ini sudah tersedia dalam makanan rata-rata. Sumber makanan tirosin termasuk susu, keju, yogurt, telur, ayam dan kalkun serta beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kacang lima, labu dan biji wijen. Asam amino ini juga dapat ditemukan dalam produk kedelai, gandum dan oat.
Mereka yang mencurigai adanya hubungan antara kadar tirosin yang rendah dan tiroid harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter untuk tes darah guna memastikan fungsi tiroid yang kurang aktif. Ini sangat penting karena kemanjuran tirosin yang dijual bebas belum terbukti secara meyakinkan pada 2011. Ada hubungan negatif antara tirosin dan tiroid pada orang dengan hipertiroidisme atau penyakit Graves — suatu kondisi di mana tiroid memproduksi terlalu banyak. hormon tiroid. Untuk orang-orang ini, tirosin dapat meningkatkan fungsi tiroid dan memperburuk penyakit mereka.
Tirosin sering direkomendasikan untuk orang dengan kondisi serius yang disebut Fenilketonuria (PKU). Orang dengan kondisi ini harus menghindari menelan fenilalanin, asam amino yang menghasilkan tirosin. Konsumsi fenilalanin dapat menyebabkan kerusakan otak pada mereka yang menderita PKU, sehingga kombinasi protein dan tirosin yang diformulasikan secara khusus diresepkan untuk pasien ini.
Pengawasan dokter selalu dianjurkan saat mengonsumsi suplemen tirosin. Interaksi obat dapat terjadi, karena tirosin diketahui mengganggu antidepresan tertentu. Menurut beberapa sumber, obat ini juga telah dikaitkan dengan sakit kepala migrain.