Apa Hubungan antara Tiroid dan Selenium?

Para peneliti yang berusaha memahami peran yang dimainkan mineral dalam fungsi tubuh telah menemukan hubungan penting antara tiroid dan selenium. Mineral telah ditemukan untuk membantu tiroid menghasilkan kadar hormon tiroid yang cukup. Faktanya, pasien dengan defisiensi selenium berisiko mengembangkan kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik. Meskipun selenium dianggap meningkatkan fungsi kelenjar tiroid, pasien harus menghindari terlalu banyak mengonsumsi mineral ini untuk mencegah toksisitas yang terkait dengan kadarnya dalam darah tinggi.

Untuk menjelaskan hubungan antara tiroid dan selenium, ada baiknya untuk memahami dasar-dasar fungsi tiroid. Salah satu organ endokrin tubuh, fungsi utama tiroid adalah memproduksi hormon tiroid, yang membantu mengatur metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid melalui sejumlah reaksi kimia yang berbeda. Sintesis ini dibantu oleh iodo-thyronine deiodinase 2, suatu enzim — sejenis protein yang memfasilitasi reaksi kimia. Selenium membantu fungsi enzim ini.

Hubungan antara tiroid dan selenium dapat lebih diperkuat dengan memeriksa gejala yang disebabkan oleh kekurangan selenium. Selain menyebabkan masalah dengan otot jantung dan sistem kekebalan tubuh, kekurangan selenium dapat menyebabkan hipotiroidisme, suatu keadaan di mana jumlah hormon tiroid yang diproduksi oleh tiroid tidak mencukupi. Meskipun kekurangan selenium jarang terjadi di AS, kadang-kadang terlihat di wilayah tertentu di dunia, seperti di beberapa bagian Cina, di mana tanahnya mengandung sedikit selenium.

Sejumlah peneliti telah menyelidiki apakah pasien yang memiliki hipotiroidisme yang bukan karena kekurangan selenium harus mengonsumsi selenium tambahan. Misalnya, mereka telah menguji manfaat pemberian selenium kepada pasien dengan tiroiditis Hashimoto, yang merupakan kondisi autoimun di mana tubuh menyerang kelenjar tiroidnya sendiri, sehingga sulit untuk memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup. Meskipun suplemen selenium tidak secara teratur diresepkan untuk pasien hipotiroid oleh dokter, ada kemungkinan bahwa dengan penelitian lebih lanjut ini bisa menjadi rekomendasi standar.

Salah satu cara untuk meningkatkan fungsi tiroid dengan memastikan tubuh memiliki cukup selenium adalah dengan makan makanan yang kaya mineral ini. Contoh makanan kaya selenium termasuk tuna, kacang brazil, daging sapi, dan kalkun. Sejumlah biji-bijian bisa mengandung selenium tinggi, tetapi jumlah yang dikandungnya seringkali tergantung pada kandungan selenium dari tanah tempat mereka tumbuh. Suplemen selenium yang dijual bebas tersedia di apotek, toko makanan kesehatan, dan di Internet.

Sayangnya, hubungan positif antara tiroid dan selenium tidak berarti bahwa mengonsumsi selenium dalam jumlah yang sangat tinggi bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Bahkan, para ahli merekomendasikan agar asupan selenium harian seseorang tidak melebihi 400 mikrogram per hari. Dengan asupan berlebih orang dapat mengembangkan masalah seperti rambut rontok, muntah, mual, kelelahan, kulit kering, dan kerusakan saraf.