Apa Hubungan antara Tingkat Harga dan Suku Bunga?

Tingkat harga dan tingkat suku bunga saling terkait dalam arti bahwa manipulasi tingkat suku bunga adalah salah satu alat yang digunakan oleh bank sentral atau pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga dalam suatu perekonomian. Bank sentral di suatu negara menggunakan suku bunga sebagai salah satu alat utamanya untuk menaikkan atau menurunkan tingkat harga, keduanya memiliki efek yang berbeda. Ketika tingkat harga terlalu tinggi, bank sentral akan menaikkan suku bunga. Ketika tingkat harga terlalu rendah, bank sentral akan menurunkan suku bunga.

Peningkatan suku bunga mempengaruhi tingkat harga agregat dalam suatu perekonomian dengan mengurangi kapasitas konsumen untuk mendapatkan uang dengan mudah dari bank. Biasanya, bank sentral bertujuan untuk mempertahankan suku bunga pada persentase rendah yang telah ditentukan sebanyak mungkin. Ketika pasar terlalu aktif dan permintaan barang dan jasa yang berlebihan mulai mendorong harga barang-barang tersebut naik, bank sentral akan berusaha membatasi aktivitas di pasar. Tingkat harga dan tingkat bunga dihubungkan bersama oleh fakta bahwa kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan penurunan harga barang.

Dengan menaikkan suku bunga, konsumen tidak akan memiliki akses mudah yang sama ke berbagai jenis kredit dan pinjaman, yang dapat mereka gunakan untuk membiayai pembelian seperti mobil, pakaian, rumah, dan barang-barang lainnya. Ketika konsumen tidak lagi memiliki sarana untuk membayar barang-barang seperti itu, permintaan mereka akan turun dan harga juga akan turun. Hubungan antara tingkat harga dan tingkat suku bunga ini berarti bahwa penurunan permintaan yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga akan menyebabkan situasi di mana penawaran akan melebihi permintaan. Biasanya, ketika penawaran lebih dari permintaan, harga barang dan jasa akan turun sebagai tanggapan.

Hubungan lain antara tingkat harga dan tingkat bunga dapat dilihat pada situasi dimana terjadi deflasi atau tingkat harga lebih rendah dari rata-rata. Situasi seperti ini biasanya merupakan akibat dari terlalu sedikitnya permintaan konsumen terhadap produk jadi di pasar. Dalam situasi ini, bank sentral akan menurunkan suku bunga dalam upaya mendorong konsumen untuk mendapatkan lebih banyak uang dari bank dan melakukan lebih banyak pembelian. Ketika bank sentral menurunkan suku bunga, bank lain juga bereaksi dengan menurunkan suku bunga tabungan, sehingga kurang menarik minat nasabah untuk menabung.