Teori keperawatan terdiri dari kumpulan kesimpulan tentang kejadian dan kondisi nyata yang dapat diterapkan pada situasi keperawatan dunia nyata. Seperti teori lainnya, teori ini sering didasarkan pada pengamatan dan ditulis agar konsisten dan logis secara internal. Praktik keperawatan, di sisi lain, mengacu pada pekerjaan aktual yang dilakukan oleh perawat. Hubungan antara teori keperawatan dan praktik keperawatan dapat digambarkan bekerja dalam dua cara. Pertama, teori seringkali didasarkan pada pengamatan yang diambil dari praktik. Kedua, keputusan yang dibuat dalam praktik sering ditentukan dengan mengacu pada teori keperawatan.
Para ahli di bidang keperawatan percaya bahwa teori memiliki empat fungsi utama. Mereka menggambarkan komponen bidang dan juga menjelaskan hubungan antara berbagai komponen tersebut. Teori juga memprediksi apa yang akan terjadi dalam kondisi tertentu dan memberikan panduan untuk resep./p>
Dalam beberapa kasus, hubungan antara teori keperawatan dan praktik keperawatan adalah hubungan antara teori yang digunakan sebagai alat dalam praktik. Misalnya, jika pasien dengan kondisi atau penyakit tertentu dirawat oleh perawat, perawat mungkin melihat teori keperawatan untuk mengetahui obat-obatan mana yang harus dijelaskan, reaksi apa yang diharapkan, dan bahkan bagaimana berbicara dengan pasien. Seorang perawat dapat memiliki keyakinan bahwa teori keperawatan akurat karena mungkin didasarkan pada pengamatan bertahun-tahun.
Hubungan antara teori keperawatan dan praktik keperawatan juga dapat bekerja sebaliknya. Saat perawat bekerja dengan berbagai jenis pasien yang mungkin mengalami kondisi baru atau menunjukkan perilaku yang tidak dikenal, teori keperawatan baru dapat dihasilkan, dan teori keperawatan yang ada dapat berubah. Banyak ahli percaya bahwa teori hanya bisa berhasil jika secara akurat menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan konsistensi.
Teori keperawatan juga sering digunakan untuk menjelaskan praktik keperawatan. Dalam pengertian ini, hubungan antara teori keperawatan dan praktik keperawatan paling terlihat dalam konteks pendidikan keperawatan. Siswa yang mempelajari prosedur keperawatan berkonsultasi dengan teori untuk lebih memahami mengapa praktik tertentu dilakukan.
Sistematisasi praktik keperawatan adalah komponen kunci lain dari hubungan antara teori dan praktik. Ketika penelitian menentukan protokol perawatan yang optimal untuk kondisi tertentu, penting bagi perawat untuk memberikan perawatan yang sama ketika menangani semua pasien yang menderita kondisi tersebut. Sebuah teori dapat menjadi pedoman bagi perawat agar dapat mengetahui perawatan mana yang sudah diberikan dan langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Teori juga dapat membantu dalam memprediksi perilaku dan reaksi pasien. Dalam praktik keperawatan, seorang profesional dapat memprediksi bagaimana pasien dari kelompok usia yang berbeda dan dengan kondisi yang berbeda mungkin berperilaku sesuai dengan teori keperawatan yang telah ditetapkan. Fungsi teori ini juga dapat memungkinkan perawat untuk menentukan jenis tindakan pencegahan yang harus mereka ambil sebelum merawat pasien untuk menghindari kecelakaan dan salah perhitungan.