Apa Hubungan Antara Sistem Imun dan Sistem Saraf?

Sistem kekebalan dan sistem saraf terhubung dalam beberapa cara yang diketahui. Kedua sistem tubuh yang tampaknya berbeda ini berinteraksi satu sama lain lebih sering daripada yang diketahui kebanyakan orang. Kelenjar adrenal adalah salah satu penghubung yang umum. Bahan kimia dan hormon yang diproduksi oleh sel-sel dari dua sistem adalah koneksi lain. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa otak memiliki kemampuan untuk menggunakan sel-sel saraf untuk berkomunikasi langsung dengan sistem kekebalan tubuh.

Dengan sendirinya, sistem kekebalan dan sistem saraf memiliki dua fungsi yang berbeda. Sistem kekebalan bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan patogen asing lainnya yang mencoba menyerang. Sistem saraf menyampaikan informasi ke otak dari seluruh tubuh, memungkinkan gerakan, ucapan, dan fungsi organ. Karena perbedaan dalam kedua sistem ini, hubungan di antara mereka umumnya tidak akan terlihat mungkin.

Kelenjar adrenal dikenal karena hormon yang mereka hasilkan sebagai respons terhadap stres. Hormon-hormon ini memicu pelepasan energi yang disimpan tubuh. Hormon kortikosteroid juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sel darah putih dan antibodi. Meskipun kelenjar adrenal bukan bagian dari sistem kekebalan, mereka menghubungkan sistem ini bersama-sama karena hormon yang dihasilkan mempengaruhi kedua sistem.

Neuropeptida adalah sejenis hormon yang dilepaskan sel-sel saraf. Bersama dengan hormon dan bahan kimia lainnya, fungsinya adalah untuk membawa pesan ke organ dan sel lain dalam sistem saraf. Bahan kimia dan hormon ini juga menghubungkan sistem kekebalan dan sistem saraf karena mereka juga dapat menyampaikan pesan ke sel-sel sistem kekebalan. Selain itu, limfokin seperti interleukin memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dari sistem kekebalan ke sistem saraf.

Penelitian telah menunjukkan otak menghubungkan sistem kekebalan dan sistem saraf juga. Otak mungkin menggunakan sel-sel saraf untuk mengirim pesan langsung ke sistem kekebalan untuk memicu respons kekebalan. Para ilmuwan telah menemukan jaringan serabut saraf yang terhubung ke sumsum tulang, limpa, dan beberapa organ lain dalam tubuh. Selain itu, sel-sel sistem kekebalan juga dapat mengirim pesan tentang antigen asing ke otak. Dari sana, otak dapat memberi sinyal pada sistem saraf untuk bereaksi. Kemungkinan juga otak menggunakan sinyal-sinyal ini untuk memandu sel-sel sistem saraf ke lokasi di seluruh tubuh di mana mereka dibutuhkan untuk membantu respons imun.

Meskipun beberapa hubungan telah ditemukan antara sistem kekebalan dan sistem saraf, mungkin ada lebih banyak lagi yang masih belum ditemukan. Fungsi tubuh masih menyimpan banyak misteri, terutama dengan kedua sistem ini. Penelitian berkelanjutan merupakan bagian penting untuk menemukan hubungan antara sistem ini.