Hubungan antara simbolisme dan alegori adalah keduanya menggunakan simbol. Setiap alegori harus menggunakan simbol, tetapi tidak semua cerita dengan simbolisme adalah alegori. Simbolisme juga dapat memiliki banyak makna kiasan dalam sebuah karya, tetapi sebuah alegori hanya memungkinkan satu pemahaman literal dan satu metafora.
Setiap tulisan yang menggunakan simbol adalah karya simbolisme. Simbol adalah objek, latar, karakter, atau tindakan tertentu yang mewakili ide atau orang abstrak. Beberapa makna terbatas pada konteksnya, sementara yang lain menjadi biasa dan klise karena terlalu sering digunakan. Contohnya termasuk hati yang melambangkan cinta atau semanggi berdaun empat yang melambangkan keberuntungan.
Simbolisme dan alegori berbeda karena alegori seluruhnya terdiri dari simbol, sedangkan karya dengan simbolisme mungkin hanya memiliki satu simbol. Alegori adalah cerita lengkap dari jenis apa pun yang dapat dipahami baik secara harfiah maupun kiasan. Novel, cerita pendek, puisi, atau drama semuanya bisa menjadi alegori.
Contoh alegori yang paling sederhana seringkali adalah fabel. Secara harafiah, fabel Aesop “The Tortoise and the Hare” menceritakan tentang dua hewan yang sedang berlomba. Sebagai metafora, cerita anak-anak ini adalah tentang dua cara hidup dan bekerja, dan hasil akhir dari ketekunan. Dalam sebuah alegori, setiap karakter, tindakan, objek, dan latar juga merupakan simbol untuk sesuatu yang abstrak.
Seperti dongeng Aesop, sebagian besar alegori dimaksudkan untuk digunakan sebagai instruksi etis. Everyman adalah drama moralitas yang ditulis oleh penulis anonim pada akhir abad kelima belas, dan menggunakan simbolisme dan alegori. Karakter judul, simbol bagi manusia pada umumnya, mengetahui bahwa dia akan mati, jadi dia mencoba untuk membawa sesuatu bersamanya: teman, keluarga, pengetahuan, atau bahkan panca inderanya. Pada akhirnya, hanya karakter yang disebut Perbuatan Baik yang bersedia menemaninya melewati kematian.
Beberapa cerita menggunakan simbolisme dan alegori untuk membantu pembaca memahami ide abstrak melalui nama karakter yang jelas, seperti Good Deeds in Everyman. Demikian pula, protagonis dalam novel abad ketujuh belas karya John Bunyan, Pilgrim’s Progress, bernama Christian. Karakter seperti Keras Kepala, Setia, dan Putus asa, bertindak sebagai simbol untuk sifat yang disebutkan.
Alegori umum dalam tulisan-tulisan keagamaan. Contohnya termasuk Everyman, Pilgrim’s Progress, Dante’s The Divine Comedy, dan seri Chronicles of Narnia karya CS Lewis. Mungkin yang lebih dikenal adalah perumpamaan dari Perjanjian Baru, seperti kisah Anak yang Hilang.
Tidak semua alegori itu religius atau moral. Peternakan Hewan George Orwell adalah alegori politik. Alegori lain memberikan perspektif yang berbeda tentang kehidupan, seperti cerita pendek Edgar Allen Poe “The Masque of Red Death” dan puisi Robert Frost “The Road Not Taken.”