Saw palmetto adalah ramuan yang digunakan untuk menghambat metabolisme steroid yang disebut 5-alpha reductase, yang bertanggung jawab untuk pembentukan senyawa androgenik yang disebut dihydrotestosterone (DHT). Jumlah DHT yang berlebihan telah terlibat dalam banyak kondisi medis, seperti jerawat, hirsutisme, rambut rontok, dan masalah prostat. Hubungan antara saw palmetto dan pengurangan DHT pertama kali diamati pada akhir abad ke-19 dan kemudian dikonfirmasi oleh beberapa uji klinis. Ditemukan bahwa, agar suplemen saw palmetto efektif dalam mengurangi jumlah DHT dalam tubuh manusia, suplemen tersebut harus mengandung 85-95 persen asam lemak dan sterol.
Jerawat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon mempengaruhi pria dan wanita. Dalam banyak kasus, jerawat terjadi ketika kelenjar sebaceous yang memproduksi minyak dirangsang secara berlebihan oleh produksi DHT yang berlebihan. Akibatnya, pori-pori di kulit tersumbat oleh minyak yang mengandung bakteri propionibacterium acnes, yang menyebabkan infeksi dan peradangan. Ketika diminum secara teratur, saw palmetto pada akhirnya akan menurunkan produksi DHT dan pada gilirannya menurunkan produksi kelenjar sebaceous.
Dalam kasus kerontokan rambut akibat DHT, yang terpengaruh adalah folikel rambut, bukan kelenjar sebaceous. Folikel rambut sensitif androgen terletak di area seperti wajah, kepala, dada, dan punggung bawah. Tingkat DHT yang berlebihan mengaktifkan reseptor androgen di folikel rambut kulit kepala, menyebabkan miniaturisasi folikel, atau penipisan rambut. Kerontokan rambut akibat DHT yang berlanjut dapat menyebabkan berbagai tingkat kebotakan.
Secara teori, saw palmetto dapat meminimalkan atau bahkan mencegah kerontokan rambut dengan menghalangi konversi testosteron menjadi DHT. Studi kerontokan rambut yang melibatkan saw palmetto dan kerontokan rambut akibat DHT belum sepenuhnya terbukti. Uji coba terbatas menunjukkan bahwa saw palmetto dapat membantu mereka yang mengalami kerontokan rambut akibat DHT, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.
Kondisi yang mendasari seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita menyebabkan peningkatan hormon sirkulasi pria, seperti DHT. Meskipun dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah pada wanita, DHT menyebabkan pertumbuhan rambut yang sama menyedihkannya di area sensitif androgen, suatu kondisi yang disebut hirsutisme. Hubungan antara saw palmetto dan DHT pada hirsutisme adalah kemampuan herbal untuk menghambat pengikatan DHT ke reseptor sel di folikel rambut.
Selama berabad-abad, pria telah menggunakan saw palmetto sebagai pengobatan alternatif untuk Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Pembesaran prostat, atau BPH, dapat menyebabkan masalah serius, termasuk infeksi saluran kemih berulang dan bahkan kerusakan ginjal. Tampaknya ada korelasi antara saw palmetto dan DHT dalam mengurangi ukuran prostat pada penderita BPH. Ramuan ini bekerja dengan mengurangi konsentrasi DHT dalam jaringan BPH, yang mengarah pada pengurangan gejala dan ukuran.