Resveratrol adalah antioksidan yang biasa ditemukan di kulit anggur dan sering dipasarkan sebagai suplemen untuk meningkatkan umur panjang dan meningkatkan sensitivitas insulin. Penelitian efek resveratrol dan diabetes telah menemukan bahwa model hewan tampaknya memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah ketika diberikan resveratrol dalam dosis tinggi. Karena diabetes dikaitkan dengan kadar glukosa darah yang tinggi dan sensitivitas insulin yang rendah, penelitian ini dapat menjadi sangat penting bagi orang yang menderita diabetes tipe 2. Jumlah pasti resveratrol yang dibutuhkan manusia untuk menghasilkan efek yang sama tidak diketahui, namun para ilmuwan tetap berharap bahwa mereka akan menemukan lebih banyak informasi tentang antioksidan ini.
Banyak penelitian telah menunjukkan efek antioksidan kuat yang disebut resveratrol, yang umum dalam anggur, anggur, kacang-kacangan dan berbagai kacang-kacangan dan biji-bijian. Resveratrol tampaknya mengaktifkan komponen yang disebut sirtuin, yang menunjukkan harapan memiliki efek anti-penuaan pada tubuh dan pikiran dalam banyak penelitian pada hewan. Satu kemungkinan menarik yang dimiliki resveratrol adalah kemungkinan hubungan dengan pengobatan diabetes di masa depan, karena telah terbukti membantu menurunkan kadar gula darah tinggi pada tikus dan hewan kecil lainnya. Para peneliti tidak yakin apakah data yang sama tentang resveratrol dan diabetes ini dapat berhasil diterapkan pada populasi manusia.
Dalam penelitian yang melibatkan resveratrol dan diabetes, tikus diberi resveratrol dosis besar dalam bentuk suplemen, yang menghasilkan penurunan peradangan dan kadar gula darah. Ini dapat membantu mereka yang menderita diabetes atau gangguan terkait gula darah lainnya, karena penting bagi orang-orang ini untuk secara sukarela mengatur kadar gula darah. Studi melaporkan bahwa resveratrol memiliki efek pada reseptor insulin pada sel-sel dalam tubuh, membuat reseptor ini lebih sensitif terhadap efek langsung insulin. Ketika reseptor ini sensitif terhadap hormon insulin, gula darah dapat dengan mudah berpindah ke dalam sel dan digunakan sebagai sumber energi alami.
Data konklusif tentang resveratrol dan diabetes diperlukan untuk menentukan seberapa membantu dalam mengobati, atau bahkan mencegah, diabetes dan pradiabetes. Banyak peneliti berharap bahwa senyawa alami ini suatu hari nanti dapat menemukan jalannya ke dalam obat-obatan farmasi untuk diabetes, membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan gula darah secara efektif. Meskipun ada harapan untuk resveratrol dan pengobatan diabetes, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sampai pada kesimpulan. Kebanyakan dokter tidak merekomendasikan bahwa penderita diabetes bergantung pada obat resveratrol sebagai satu-satunya bentuk pengobatan, menganjurkan resep diabetes, olahraga dan diet sehat.