Keuangan perusahaan mewakili serangkaian kegiatan yang sering kali mencakup penciptaan bauran pembiayaan. Pembiayaan proyek dan ekspor adalah dua kegiatan pembiayaan khusus yang termasuk dalam kegiatan bisnis yang menyeluruh ini. Pembiayaan proyek adalah modal yang diamankan perusahaan untuk memulai serangkaian operasi bisnis baru. Pembiayaan ekspor terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk menjual barang di negara internasional melalui penggunaan kegiatan impor dan ekspor standar. Hubungan antara proyek dan pembiayaan ekspor adalah individu yang bekerja di keuangan perusahaan yang terlibat dalam kedua kegiatan tersebut.
Perusahaan sering menggunakan campuran hutang dan modal ekuitas untuk pembiayaan proyek. Kedua kegiatan pembiayaan ini pada dasarnya menggunakan uang orang lain untuk membiayai berbagai kegiatan usaha. Utang adalah pinjaman bank atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Dana ekuitas berasal dari penjualan saham atau pemasukan dana modal ventura dari entitas perusahaan. Pembiayaan proyek dan ekspor berbeda di sini karena sumber modal eksternal klasik ini sering kali tidak mendapat tempat dalam pembiayaan ekspor.
Pembiayaan ekspor paling sering adalah penjualan barang ke entitas asing dengan diskon faktur. Istilah yang tepat untuk kegiatan ini adalah anjak piutang. Penjual mencari bisnis asing — biasanya pedagang grosir atau bahkan bank yang terhubung dengan perusahaan distribusi — untuk menjual barangnya. Skenario anjak piutang umum menghasilkan perusahaan domestik yang menjual barang dengan diskon dua hingga tujuh persen dari harga faktur. Korporasi asing kemudian bertanggung jawab untuk menjual barang di pasar internasional; istilah anjak piutang sering berbeda berdasarkan jenis barang dalam kesepakatan dan negara internasional.
Anjak barang secara internasional bermanfaat karena perusahaan manufaktur domestik mendapat uang di muka untuk barang yang baru diproduksi. Produsen biasanya memastikan harga faktur diskon masih memberikan beberapa keuntungan, meskipun sedikit berkurang. Ketika anjak piutang barang, proyek dan pembiayaan ekspor lagi bertepatan karena uang yang diterima untuk barang sering membantu untuk membayar dana eksternal awal. Dalam kebanyakan kasus, bisnis hanya menggunakan sebagian dari uang tunai yang diperoleh dari barang-barang yang diperhitungkan secara internasional untuk membayar kembali pinjaman. Pembiayaan ekuitas mungkin tidak memerlukan pembayaran kembali, membuat jenis pembiayaan ini lebih menguntungkan bagi bisnis.
Pembiayaan proyek dan ekspor mungkin juga memiliki hubungan dalam laporan akuntansi perusahaan. Misalnya, perusahaan mencantumkan utang luar negeri dan dana ekuitas mereka di bagian kewajiban dan ekuitas masing-masing di neraca. Pembiayaan ekspor menghasilkan catatan harga pokok penjualan pada laporan laba rugi. Akun atau pengungkapan khusus mungkin diperlukan untuk menginformasikan pemangku kepentingan tentang kegiatan ini. Catatan singkat yang disertakan dengan laporan keuangan sudah cukup untuk pengungkapan ini.