Apa Hubungan Antara Pneumonia dan Syok Septik?

Syok septik adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi jika pneumonia tidak ditangani. Pneumonia adalah infeksi paru-paru dan dapat menyebabkan kantung udara kecil, atau alveoli, meradang. Hal ini dapat disebabkan oleh agen seperti jamur, parasit dan bakteri. Syok septik dapat terjadi ketika bakteri mematikan sirkulasi darah dan darah merembes melalui dinding pembuluh yang menyebabkan jaringan membengkak. Kombinasi pneumonia dan syok septik dapat menyebabkan kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Beberapa gejala ketika pneumonia dan syok septik terjadi di dalam tubuh antara lain nyeri dada, demam, dan kesulitan bernapas. Kondisi ini bisa lebih terasa pada mereka yang lebih tua dan menderita masalah jantung, serta perokok. Antibiotik biasanya berhasil membersihkan pneumonia, namun, syok septik dapat terjadi dengan cepat ketika pasien tidak merespons pengobatan. Dokter dapat mendiagnosis masalah dengan mengambil sinar-X dan memeriksa dahak. Ini mengacu pada lendir dan air liur yang dikeluarkan dari saluran pernapasan selama serangan batuk.

Syok septik dianggap sebagai keadaan darurat medis dan pengobatan dan sangat penting untuk mengelolanya dengan cepat. Dokter biasanya akan mengobati kondisi ini dengan terlebih dahulu mengoreksi hipoksia. Ini adalah ketika tidak ada cukup oksigen yang mencapai jaringan tubuh. Hipotensi, yang merupakan tekanan darah sangat rendah, akan segera ditangani juga. Dokter kemudian akan mencoba mengidentifikasi penyebab pasti infeksi dan mungkin mengobatinya dengan obat antimikroba, atau bahkan pembedahan.

Sinar-X yang diambil saat dicurigai pneumonia dan syok septik kadang-kadang dapat menunjukkan adanya cairan di paru-paru. Kondisi ini disebut edema paru dan terjadi ketika cairan bocor dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya. Penatalaksanaan syok septik lebih lanjut mencakup tindakan ventilasi yang tepat, terutama bagi pasien yang mengalami sindrom gangguan pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome/ARDS). Pasien juga dapat diobati dengan kortikosteroid, yaitu hormon steroid yang biasanya digunakan untuk mengobati asma. Steroid bekerja untuk mengurangi peradangan.

Meskipun bakteri adalah penyebab khas pneumonia dan syok septik, ada faktor risiko lain untuk kondisi ini. Alkoholisme, merokok dan kontak dengan hewan tertentu semuanya berhubungan dengan berbagai jenis pneumonia. Strain virus lainnya dapat mencakup pneumonia virus, pneumonia jamur, dan pneumonia parasit. Virus herpes simpleks juga dapat menyebabkan pneumonia berkembang, meskipun hal ini jarang terjadi. Pneumonia jamur juga jarang terjadi tetapi dapat terjadi pada orang yang menderita sistem kekebalan yang lemah.