Apa Hubungan antara Penyakit Jantung dan Daun Telinga Berkerut?

Menderita penyakit jantung dan memiliki daun telinga berkerut telah dikaitkan dalam beberapa cara. Pertama, beberapa peneliti menyarankan bahwa memiliki daun telinga yang berkerut merupakan faktor risiko independen untuk perkembangan penyakit jantung. Hal ini agak kontroversial, bagaimanapun, karena beberapa ahli berpikir bahwa obesitas adalah alasan yang mendasari mengapa penyakit jantung dan daun telinga berkerut terjadi pada pasien ini. Kaitan lain antara kedua kondisi ini terlihat pada sindrom Beckwith-Wiedemann, yang merupakan penyakit genetik yang menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Untuk memahami hubungan antara penyakit jantung dan daun telinga berkerut, penting untuk mengenali apa itu daun telinga berkerut. Singkatnya, ini adalah lipatan abnormal di daun telinga. Lipatan ini biasanya memanjang dari bagian bawah daun telinga ke arah atas menuju bagian depan tubuh, biasanya pada sudut sekitar 45 derajat. Profesional di bidang perawatan kesehatan menyebut jenis lipatan daun telinga ini sebagai lipatan daun telinga diagonal.

Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa pasien dengan lipatan daun telinga berada pada peningkatan risiko penyakit jantung. Sebagian besar penelitian telah mengaitkan cuping telinga yang abnormal dengan penyakit jantung iskemik, suatu kondisi di mana otot jantung tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk bekerja dengan baik. Penyakit jantung iskemik sering terjadi akibat aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di pembuluh darah tubuh. Kondisi ini dapat mengakibatkan gagal jantung kongestif (CHF) atau serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard (MI).

Penelitian awal tentang hubungan antara lipatan daun telinga dan penyakit jantung dilakukan pada 1980-an. Peneliti menemukan bahwa pasien yang meninggal akibat penyakit jantung iskemik memiliki prevalensi lipatan daun telinga yang lebih tinggi. Mereka menyarankan bahwa adanya lipatan daun telinga diagonal bisa menjadi tanda bahwa pasien menderita penyakit jantung, dan berhipotesis bahwa itu dapat digunakan sebagai alat skrining untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami komplikasi penyakit jantung.

Selama bertahun-tahun, hubungan antara memiliki daun telinga berkerut dan penyakit jantung telah dipertanyakan. Beberapa ahli berpikir bahwa cuping telinga yang berkerut berkembang sebagai akibat dari obesitas. Mereka menyarankan bahwa peningkatan tingkat penyakit jantung yang ditemukan pada pasien dengan lipatan daun telinga dapat dikaitkan dengan kelebihan berat badan.

Hubungan lain antara penyakit jantung dan cuping telinga berkerut adalah penyakit genetik yang disebut Sindrom Beckwith-Wiedemann. Kondisi ini hadir sejak lahir, dan menyebabkan perubahan dalam pola pertumbuhan normal. Pasien dengan penyakit ini sering memiliki lipatan daun telinga atau lubang di daun telinga mereka. Mereka juga menderita kelainan otot jantung, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit jantung.