Ovarium dan saluran tuba keduanya merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita. Ada sejumlah hubungan lain antara kedua struktur ini, termasuk kedekatan fisik mereka dan fakta bahwa keduanya memainkan peran penting dalam meningkatkan kesuburan. Kedua struktur juga dapat dihubungkan dalam berbagai kondisi patologis. Infeksi panggul dapat memengaruhi ovarium dan saluran tuba, seperti halnya kondisi seperti endometriosis atau fibroid. Selain itu, kelainan pada fungsi salah satu bagian dari saluran reproduksi ini dapat menyebabkan infertilitas.
Salah satu hubungan penting antara ovarium dan saluran tuba adalah bahwa mereka terletak berdekatan satu sama lain di daerah panggul wanita. Wanita normal memiliki dua saluran tuba dan dua ovarium. Kedua tuba fallopi memanjang dari permukaan superior uterus, dan keduanya memanjang ke lateral dengan arah yang berlawanan. Di ujung tuba falopi, struktur silinder bertambah diameter dan meluas ke fimbriae, yang merupakan tonjolan berbentuk jari yang membuai ovarium. Ujung tuba falopi terbuka, memungkinkan telur yang keluar dari ovarium untuk melakukan perjalanan ke aspek internal rahim.
Hubungan lain antara ovarium dan saluran tuba adalah keduanya berfungsi untuk memfasilitasi reproduksi. Ovarium adalah struktur di mana telur disimpan. Dengan setiap siklus menstruasi bulanan, salah satu telur ini berkembang menjadi matang, dan saat ovulasi meletus dari ovarium dan masuk ke mulut tuba fallopi. Selama beberapa hari, sel telur yang matang berjalan melalui tuba falopi, dan jika ada sperma yang naik melalui saluran reproduksi, akan dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi kemudian melanjutkan perjalanannya melalui tuba falopi dan ditanamkan ke dinding bagian dalam rahim.
Baik ovarium maupun tuba fallopi dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi patologis yang sama. Seringkali kedua bagian anatomi wanita dapat terinfeksi dalam kasus penyakit radang panggul (PID). Ketika ini terjadi, bakteri berjalan dari vagina, melalui leher rahim, ke dalam rahim, dan melalui saluran tuba. Kadang-kadang bakteri dapat menyebabkan abses tubo-ovarium (TOA), yang merupakan peradangan pada saluran tuba dan ovarium yang menghasilkan massa yang terinfeksi yang dapat divisualisasikan pada berbagai studi pencitraan. Infeksi ini dapat mengancam jiwa dalam jangka pendek, dan menyebabkan masalah kesuburan dalam jangka panjang.
Berbagai kondisi patologis lainnya dapat mempengaruhi ovarium dan saluran tuba. Endometriosis, yaitu suatu kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim, dapat mempengaruhi kedua struktur anatomi tersebut. Seringkali kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah serta masalah dengan kesuburan. Fibroid, yang merupakan pertumbuhan jinak dari otot rahim, dapat tumbuh begitu besar sehingga menekan tuba dan ovarium, sehingga menghambat fungsi normalnya.