Apa Hubungan antara Orator dan Retorika?

Hubungan antara pidato dan retorika adalah bahwa yang pertama adalah sarana untuk melakukan yang terakhir. Retorika adalah seni membujuk orang lain untuk setuju dengan pembicara atau melakukan apa yang diinginkan pembicara. Ini digunakan untuk mengumpulkan pemilih, untuk memenangkan pemilihan, dan untuk mengubah pendapat. Oratorium adalah kemampuan menyampaikan pidato di depan umum atau dalam pertemuan tertutup yang memiliki tujuan yang sama dengan peran retorika. Orator penting dan berbakat termasuk Cicero, Abraham Lincoln, dan Martin Luther King, Jr.

Baik pidato maupun retorika sangat berhubungan. Sebab, pada zaman dahulu, pidato merupakan satu-satunya sarana penyampaian retorika. Di zaman yang lebih modern, ahli retorika dapat mempublikasikan retorika mereka di surat kabar dan buku; Seiring kemajuan teknologi, pidato juga dapat disampaikan di radio, televisi, bahkan di Internet.

Aristoteles menetapkan definisi dan tujuan retorika: untuk memberikan kasus netral untuk membujuk orang agar setuju dengan pembicara. Karena pidato adalah, pada masa Aristoteles, satu-satunya cara melakukan retorika, pidato itu memiliki tujuan dan definisi yang sama. Definisi retorika sejak itu berubah untuk memasukkan provokasi terhadap subjek dan pembedahan total sesuatu daripada hanya tindakan persuasi murni.

Satu set keterampilan substansial dimiliki oleh pidato dan retorika. Ada lima kanon retorika: penemuan, pengaturan, gaya, memori, dan pengiriman. Bagian yang membedakan orator dan retorika adalah bahwa oratorium membutuhkan pembicara untuk memiliki seperangkat keterampilan alami, termasuk pesona dan karisma serta suara yang bagus. Secara tradisional, seorang orator harus menguasai semua kanon retorika untuk menjadi ahli retorika.

Oratorium dan retorika dapat eksis sebagai entitas yang terpisah. Jika aturan Aristoteles berlaku, maka pidato yang tidak menguasai lima kanon atau tidak berasal dari dasar netral bukanlah retorika. Meskipun ini mungkin benar dalam arti yang paling ketat, garis antara apa yang retorika dan apa yang tidak telah kabur.

Seni berbicara di depan umum — atau orasi — dapat mencakup pidato yang melaporkan subjek atau berusaha membahas subjek tertentu, dan pidato semacam itu bukan upaya untuk membujuk orang lain. Dosen yang ingin mendidik mahasiswa, misalnya, dapat dilihat sebagai orator dan pembicara yang hebat, tetapi tidak terlibat dalam retorika karena tugas mereka adalah memberikan berbagai pendapat.