Apa Hubungan Antara Mual dan Kelelahan?

Mual dan kelelahan bisa menjadi gejala yang tidak menyenangkan jika dialami sendiri, tetapi jika terjadi bersamaan bisa melemahkan. Meskipun gejala ini sendiri tidak serius, mereka bisa menjadi gejala dari ratusan kondisi lainnya. Terkadang kelelahan dapat terjadi akibat serangan mual dan muntah yang parah. Kedua gejala ini sering terjadi sebagai reaksi terhadap stres penyakit atau kecemasan dan sering kali menandakan bahwa tubuh berada di bawah tekanan fisik atau mental yang lebih banyak daripada yang dapat ditangani secara memadai. Untungnya, gejala-gejala ini biasanya bersifat sementara dan berakhir setelah kondisi teratasi.

Mual dan kelelahan adalah dua gejala awal kehamilan. Stres bayi yang sedang berkembang pada tubuh ibu dapat menyebabkan kelelahan yang parah hingga kelelahan. Meskipun tidak ada yang tahu persis mengapa ibu hamil mengalami mual, itu mungkin merupakan respons terhadap lonjakan kadar hormon dalam tubuh hamil. Beberapa percaya bahwa mual adalah respons terhadap indra penciuman dan rasa yang meningkat selama kehamilan. Mual dan kelelahan akibat kehamilan dapat dikurangi dengan istirahat ekstra dan sering makan makanan hambar dalam porsi kecil.

Kelelahan karena panas adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh menjadi sangat panas sehingga tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri. Mual dan muntah adalah gejala yang sangat umum dan menandakan bahwa sudah waktunya untuk menemui dokter. Kelelahan terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi dan kehilangan garam akibat keringat berlebih. Jika kelelahan akibat panas tidak segera ditangani, serangan panas, suatu kondisi yang sangat serius, dapat terjadi.

Stres kronis dan kecemasan dapat menyebabkan kelelahan dan mual. Respon stres menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon adrenal yang memiliki efek stimulasi pada sistem tubuh. Hormon-hormon ini bisa membuat tubuh lelah jika kecemasannya tidak kunjung reda. Kecemasan dan stres dapat mengalihkan aliran darah menjauh dari sistem pencernaan dan menyebabkan berbagai gejala usus, termasuk mual.

Seiring waktu, gejala bisa menjadi parah sampai ke titik lemah. Mual dan kelelahan adalah indikator yang dapat diandalkan bahwa tubuh perlu melambat dan beristirahat. Kecemasan dan stres kronis dapat dihilangkan dengan mempelajari teknik relaksasi dan dengan membuat perubahan gaya hidup yang menghilangkan sumber stres dari kehidupan sehari-hari.

Dua dari efek samping kemoterapi yang paling umum adalah mual dan kelelahan. Obat kemoterapi dan perawatan radiasi menempatkan tubuh di bawah tingkat stres yang sangat tinggi. Untungnya, ada obat yang dapat mengobati mual akibat kemoterapi. Kelelahan dapat diminimalisir dengan istirahat bila diperlukan, terutama pada hari-hari perawatan.