Hubungan antara menyusui dan kanker payudara adalah hubungan yang baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa menyusui mengurangi risiko kedua bentuk kanker payudara pada wanita pramenopause dan pascamenopause. Secara umum, semakin lama ibu menyusui, semakin banyak perlindungan yang dia miliki terhadap kanker payudara. Ada beberapa teori mengapa ada hubungan antara menyusui dan kanker payudara.
Hubungan pencegahan antara menyusui dan kanker payudara tergantung pada total seumur hidup, atau waktu kumulatif, yang dihabiskan seorang ibu untuk menyusui semua anaknya. Misalnya, jika seorang ibu menyusui anak pertamanya selama satu tahun dan anak keduanya selama dua tahun, total hidupnya adalah tiga tahun. Penelitian telah menunjukkan bahwa total seumur hidup lebih dari satu tahun sedikit mengurangi risiko, sementara total dua tahun menghasilkan dua kali manfaat, yang berarti seorang wanita 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki kanker payudara. Seumur hidup total lebih dari dua tahun memberi seorang wanita lebih banyak manfaat.
Mayoritas kanker payudara berhubungan langsung dengan keberadaan estrogen dalam tubuh. Dua jenis kanker payudara adalah tumor reseptor estrogen-positif (ER+/PR+) dan reseptor estrogen-negatif (ER-/PR-). Ada beberapa teori mengapa menyusui dan kanker payudara memiliki hubungan positif untuk penurunan risiko kanker payudara, sebagian besar melibatkan estrogen.
Karena wanita hamil dan wanita menyusui menghasilkan lebih sedikit estrogen, maka kecil kemungkinannya untuk memicu tumor. Teori lain menyangkut karsinogen dan polutan yang biasanya disimpan dalam lemak tubuh; karena payudara menyusui memiliki lebih sedikit ruang untuk lemak, akan ada penurunan tingkat agen penyebab kanker yang ada. Beberapa teori mencatat bahwa perubahan sel payudara pada ibu menyusui dapat menurunkan risiko kanker juga.
Manfaat lain dari menyusui terjadi baik bagi wanita maupun anak. Wanita yang disusui saat bayi lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan salah satu bentuk kanker payudara. Selain itu, menyusui membantu mengurangi kejadian infeksi telinga tengah, asma dan penyakit pernapasan, SIDS, dan diabetes pada anak. Penelitian juga menunjukkan bahwa menyusui juga menurunkan risiko kanker rahim, serviks, dan ovarium bagi ibu.
Seorang wanita perlu menyadari bahwa menurunkan risiko bukan berarti tidak ada risiko. Adalah penting bahwa semua wanita melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur, bahkan saat menyusui. Kanker payudara dapat berkembang pada ibu menyusui, tetapi sulit dideteksi. Sebagian besar benjolan yang ditemukan saat menyusui disebabkan oleh saluran yang tersumbat atau insiden mastitis, tetapi benjolan tersebut dapat menjadi perhatian dan harus diperiksa oleh penyedia layanan kesehatan. Deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah kanker.