Apa Hubungan antara Memar dan Darah?

Memar, juga biasa disebut hematoma atau memar, biasanya disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah. Saat tubuh terluka, kulit tidak selalu pecah, tetapi otot dan jaringan di bawah kulit tetap bisa rusak. Kapiler dan vena kecil dapat pecah, memungkinkan darah berkumpul di area tersebut. Beberapa kondisi juga dapat menyebabkan pendarahan yang menyebabkan memar tanpa jenis cedera apa pun. Sebagian besar jenis pendarahan ringan di bawah kulit adalah penyebab perubahan warna yang dikenal sebagai memar.

Ada tiga jenis umum memar: subkutan, intramuskular, dan tulang atau periosteal. Memar subkutan adalah memar tepat di bawah kulit dan biasanya disebabkan oleh benjolan atau luka ringan. Dalam kasus memar intramuskular, memar dan darah berada di dalam otot itu sendiri. Dengan memar ini, cedera aslinya biasanya cukup parah sehingga juga menyebabkan memar pada kulit, tetapi memar di permukaan tersebut dapat sembuh lebih cepat daripada cedera otot. Memar otot bisa bertahan lama setelah memar kulit yang terlihat memudar.

Jenis memar ketiga, memar tulang atau periosteal, biasanya merupakan jenis yang paling menyakitkan. Dalam hal ini, memar dan darah berada di dalam tulang itu sendiri. Ini umumnya memar dalam yang terkadang salah didiagnosis sebagai patah tulang. Memar periosteal dan darah yang terkumpul di jaringan tulang biasanya berlangsung jauh lebih lama daripada memar pada kulit atau otot.

Sebagian besar memar yang terlihat mulai berwarna merah muda atau merah, dan mungkin menjadi lebih gelap setelah satu atau dua hari. Warna merah muda atau merah awal adalah darah merah yang terlihat melalui kulit. Saat darah menua di bawah kulit, darah mulai pecah dan berubah menjadi lebih gelap, mengubah memar dari merah menjadi ungu atau hitam. Memar yang menua dapat berubah menjadi gips hijau atau kuning saat memudar, karena sisa-sisa darah di bawah kulit semakin rusak. Akhirnya, jaringan tubuh menyerap kembali darah, dan memar biasanya memudar dalam hitungan hari.

Dalam kebanyakan kasus, memar dan darah di bawah kulit tidak serius dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Orang yang mudah berdarah, seperti penderita hemofilia atau orang yang menggunakan obat pengencer darah, mungkin harus berhati-hati terhadap memar sebagai tanda pendarahan internal yang bisa menjadi serius. Jika memar yang tidak dapat dijelaskan dan pengumpulan darah di bawah kulit muncul, itu bisa menjadi tanda reaksi terhadap obat atau kondisi medis yang mungkin memerlukan perawatan. Namun, dalam kebanyakan kasus, memar hanyalah tanda benjolan ringan atau cedera yang umumnya akan memudar dalam waktu satu hingga dua minggu saat tubuh menyerap kembali darah.